google-site-verification: google21951ce8c6799507.html
PORTAL BERITA ONLINE NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE BERANI BEDA..!! MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Banjir Kalsel Renggut Nyawa, Lansia Hanyut di Tanah Laut

Home Berita Banjir Kalsel Renggut Nya ...

Banjir Kalsel Renggut Nyawa, Lansia Hanyut di Tanah Laut
Tangkapan Layar - Kondisi jembatan yang terputus saat dihantam air banjir di Desa Martadah Baru, Kecamatan Tambang Ulang, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan, Sabtu (27/12). Foto: ANTARA

EKSPOSKALTIM, Jakarta – Banjir yang melanda Kalimantan Selatan mulai menelan korban jiwa. Seorang lansia bernama Sudarto (73) meninggal dunia setelah terjatuh dari jembatan penghubung Dusun II–III di Desa Martadah Baru, Kabupaten Tanah Laut, yang amblas diterjang banjir, Sabtu (27/12).

Peristiwa itu terjadi saat korban melintas di jembatan dalam kondisi gelap. Curah hujan tinggi menyebabkan debit sungai meningkat dan menggerus badan jembatan hingga terputus.

Kepala Pelaksana BPBD Tanah Laut, Aspi Setia Rahman, mengatakan korban tidak menyadari jembatan tersebut telah amblas. “Korban melintasi jalan dan jembatan itu, korban tidak tahu kalau jembatan sudah terputus, suasananya masih gelap saat subuh. Karena tidak mengetahui, korban terjatuh ke bawah jembatan yang amblas dengan kondisi air dalam,” ujarnya, dikutip dari ANTARA.

BPBD Tanah Laut menerima laporan kejadian sekitar pukul 07.30 Wita. Korban kemudian ditemukan dan dievakuasi oleh warga setempat untuk disemayamkan.

Selain menimbulkan korban jiwa di Tanah Laut, banjir bandang juga meluas ke sejumlah wilayah lain di Kalimantan Selatan. Hujan deras yang mengguyur kawasan Pegunungan Meratus sejak Jumat malam hingga Sabtu menyebabkan luapan air di beberapa kabupaten.

Di Kabupaten Balangan, banjir datang cepat dan menenggelamkan permukiman warga. Di sejumlah titik, hanya atap rumah yang terlihat di atas permukaan air. Banjir merendam desa-desa di Kecamatan Tebing Tinggi dan Halong, dengan Desa Mayanau dilaporkan sebagai wilayah terdampak terparah.

Rekaman video yang beredar di media sosial memperlihatkan warga bertahan di tempat tinggi dan menaiki atap rumah untuk menyelamatkan diri. Sejumlah warga melaporkan air terus naik dan masuk ke rumah-rumah. Warga lainnya meminta aliran listrik dipadamkan karena air telah mencapai atap dan berisiko membahayakan keselamatan.

Banjir juga mengganggu akses transportasi. Jalan penghubung Mandingin–Batu Hitam di kawasan Gambah terendam air. Kendaraan yang melintas dilaporkan terendam hingga separuh badan kendaraan. Warga mengimbau pengguna jalan, terutama jemaah Haul Guru Sekumpul, agar tidak melintasi jalur tersebut menjelang pelaksanaan haul pada Minggu, 28 Desember 2025.

Wilayah terdampak di Balangan meliputi Desa Sungsum, Mayanau, Bumbuan, hingga Simpang Nandung.

Dampak banjir turut dirasakan di Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST). Warga menyebut kondisi ini sebagai banyu baah setelah hujan turun hampir 24 jam di kawasan hulu Pegunungan Meratus. Mantan Kepala Desa Aluan Mati, Abdussahid, mengatakan debit air Kali Benawa mulai meningkat meski belum meluap.

“Memang saat ini kedalaman banyu baah Kali Benawa belum mencapai bibir sungai atau tebing. Tapi hujan masih turun,” ujarnya.

Merespons kondisi tersebut, BPBD Kalimantan Selatan menetapkan status siaga waspada cuaca ekstrem. Berdasarkan pemantauan BMKG, potensi hujan sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang masih berpeluang terjadi di hampir seluruh wilayah Kalsel.

Sejumlah daerah, termasuk Balangan, Hulu Sungai Tengah, Hulu Sungai Selatan, Banjar, dan Tanah Laut, masuk kategori rawan banjir. Beberapa sungai utama dilaporkan melampaui batas jagaan, di antaranya Sungai Riam Kanan dan Sungai Martapura.

“BPBD mengimbau warga tidak menunggu kondisi memburuk, mengamankan dokumen penting, dan segera melakukan evakuasi mandiri bila diperlukan,” kata Kepala Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Kalsel Bambang Dedi Mulyadi.


Editor : Maulana

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%100%0%0%
Sebelumnya :
Berikutnya :

Komentar Facebook

komentar