Polisi ini sempat membawa korban berkeliling hingga singgah ke mes Polda Kalimantan Selatan sebelum korban ditemukan tewas di selokan depan kampus STIH Sultan Adam (STIHSA).
EKSPOSKALTIM, Banjarmasin - Fakta baru terungkap dalam kasus pembunuhan mahasiswi Universitas Lambung Mangkurat (ULM) di Banjarmasin. Terduga pelaku adalah seorang polisi yang sempat membawa korban berkeliling hingga singgah ke mes Polda Kalimantan Selatan sebelum korban ditemukan tewas di selokan depan kampus STIH Sultan Adam (STIHSA).
Berdasarkan keterangan tertulis Polresta Banjarmasin, seperti dikutip dari Detik.com, terduga pelaku bernama Muhammad Seili (20). Korban diketahui bernama Zahra Dilla (20), mahasiswi ULM Banjarmasin.
Peristiwa bermula pada Selasa (23/12). Korban dan pelaku janjian bertemu di depan sebuah minimarket di Jalan Mali-mali. Sepeda motor korban ditinggalkan di lokasi tersebut, sementara korban ikut pelaku menggunakan mobil.
Keduanya kemudian berkeliling ke kawasan Bukit Batu untuk membicarakan persoalan pribadi. Setelah itu, mereka singgah ke mes Polda Kalsel di Banjarbaru, lalu ke rumah saudara pelaku.
Dalam perjalanan, korban dan pelaku sempat melakukan hubungan badan di dalam mobil. Setelah itu, korban mengancam akan mengadukan peristiwa tersebut kepada kekasih pelaku. Merasa panik, pelaku kemudian mencekik korban hingga tewas.
Pelaku selanjutnya membawa jasad korban kembali ke Banjarmasin. Sekitar pukul 03.00 Wita, jasad Zahra Dilla dibuang ke dalam selokan di dekat kampus STIHSA.
Kabid Humas Polda Kalsel Kombes Pol Adam Erwindi membenarkan bahwa terduga pelaku telah ditangkap. Namun motif lengkap pembunuhan masih akan diungkap dalam gelar perkara.
“Belum 24 jam pelaku sudah ditangkap oleh Polresta Banjarmasin, besok jam 9 akan rilis resmi di Polresta, sementara itu dulu,” ujar Adam, dihubungi media ini, Kamis malam (25/12).
Sebelumnya, warga menemukan mayat perempuan di dalam drainase di depan gedung Program Magister STIH Sultan Adam, Kota Banjarmasin, Rabu (24/12) pagi. Saat ditemukan, posisi korban seperti tersungkur dengan kaki berada di atas permukaan air.
Temuan tersebut dilaporkan ke polisi. Korban kemudian dievakuasi ke rumah sakit. Identitas Zahra Dilla dipastikan oleh pihak keluarga. Berdasarkan hasil visum luar, korban diduga sempat mengalami kekerasan. Polisi menemukan bekas jeratan di leher serta tangan korban.



