EKSPOSKALTIM, Samarinda- Dihapusnya dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) dan insentif sekolah dan gurus swasta dianggap tindakan diskriminasi. Pemprov Kaltim dianggap menganaktirikan sekolah swasta.
Hal itu disampaikan orator pada aksi damai guru SMA/SMK swasta se-Kaltim di halaman Kantor Gubernur Kaltim, Kamis (16/3) siang.
“Wahai Bapak Gubernur, kami datang kemari untuk meminta keadilan,” kata Ketua PGRI Samarinda Harimurti.
Sementara Sekretaris PGRI Kaltim Sutomo AW meminta Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak tidak membeda-bedakan sekolah negeri dan swasta. Kata dia, karena sekolah sama-sama mendidik anak bangsa.
“Jangan ada pembodohan di dunia pendidikan, kami selalu mengajarkan kepada mereka tentang keadilan, Merdeka...Merdeka...Merdeka,” teriaknya.
Sementara di Kantor Gubernur tampak tidak ada aktivitas berarti kecuali pihak keamanan yang melakukan penjagaan. Hingga saat ini pejabat pemprov belum juga datang menemui pendemo.
Diketahui, Gubernur Kaltim Awang Faroek Ishak sedang tidak berada di tempat. Gubernur sedang melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Mahulu.

