20 April 2024
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Ingat! Oktober 2019, Dinkes Kutim Gelar Program Minum Obat Kaki Gajah


Ingat!  Oktober 2019, Dinkes Kutim Gelar Program Minum Obat Kaki Gajah
ilustrasi penyakit kaki gajah. (int)

EKSPOSKALTIM.com, Kutim - Bulan Oktober diperingati sebagai bulan eliminasi penyakit kaki gajah (Belkaga). Untuk itu, seluruh penduduk yang berusia antara 2-70 tahun dan tinggal di wilayah endemis penyakit kaki gajah atau filariasis akan diingatkan untuk meminum obat pencegahan yang diberikan dalam program Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis sebanyak 1 dosis setiap tahun selama 5 tahun berturut-turut.

Filariasis atau yang lebih dikenal dengan sebutan penyakit kaki gajah, masih menjadi masalah kesehatan yang serius di Indonesia, karena baik anak-anak maupun dewasa, baik pria maupun wanita, semua bisa tertular penyakit kaki gajah. Filariasis ditularkan dengan perantaraan nyamuk sebagai vektornya. Berbeda dengan penyakit DBD atau Malaria yang hanya ditularkan oleh satu jenis nyamuk tertentu, penyakit filariasis dapat ditularkan oleh semua jenis nyamuk.

Baca juga: Kejari Kutim Beri Penyuluhan Hukum ke Siswa SMADA Sangatta Utara

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), Muhammad Yusuf menegaskan, dikarenakan semua jenis nyamuk bisa menularkan penyakit kaki gajah, maka pencegahan yang perlu dilakukan adalah pemberantasan sarang nyamuk, menghindari gigitan nyamuk dan minum obat pencegah kaki gajah yang telah disediakan pemerintah, sehingga masyarakat dapat memanfaatkan dengan tanpa biaya.

''Sarang nyamuk harus bersih, rajin gunakan repelant, tidur pakai kelambu, usahakan kalau bepergian jangan sampai digigit nyamuk, dan jangan lupa minum obat yang telah disediakan pemerintah secara gratis'', terang Yusuf, Kamis (18/7/19).

Kegiatan minum obat pencegahan penyakit kaki gajah disebut Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis yang tujuannya untuk menurunkan microfilaria rate di wilayah endemis.

Obat pencegah kaki gajah dijelaskan Yusuf bahwa POPM harus dilaksanakan selama lima tahun berturut-turut.

"Tahun ini merupakan tahun kelima pelaksanaan Pemberian Obat Pencegahan Massal (POPM) Filariasis di Kutim," jelasnya.

Baca juga: Dinsos Kutim Gelar Kajian Penanggulangan Kemiskinan

Obat pencegah penyakit kaki gajah yang diberikan pada POPM, terdiri dari kombinasi tablet Diethylcarbamazine (DEC) 100 mg dan tablet Albendazole 400 mg. Adapun dosisnya untuk usia 2-5 tahun adalah 1 tablet DEC dan 1 tablet Albendazole; usia 6-14 tahun mendapat 2 tablet DEC dan 1 tablet Albendazole; dan bagi yang berusia di atas 14 tahun mendapat 3 tablet DEC dan 1 tablet Albendazole.

''Selain membunuh cacing filaria, obat ini mampu membunuh cacing lainnya, sehingga dengan minum obat justru kita mendapat manfaat ganda, karena selain mencegah filaria, juga mencegah kecacingan. Yang perlu diperhatikan adalah obat diminum sesudah makan, dan dianjurkan diminum di depan petugas kesehatan'', imbuhnya.

Dinkes Kutim, kata Yusuf, juga telah melakukan pertemuan dengan 21 Kepala UPT Puskesmas, Camat dan Kades, agar program POPM Filariasis sesuai harapan. Dia meminta, kerjasama semua lintas sektor dan tanggungjawab, mulai dari Camat, Kades bahkan sampai RT dalam pencegahan penyakit kaki gajah di Kutim. (adv)

Reporter : Ref    Editor : Abdullah

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%0%


Comments

comments


Komentar: 0