
EKSPOSKALTIM.COM, Jakarta - Pembegalan terhadap pesepeda kembali terjadi. Kali ini, korbannya adalah seorang perwira Marinir, Kolonel Pangestu Widiatmoko.
Perwira Menengah (Pamen) dari Korps Marinir TNI AL, Kolonel Pangestu Widiarmoko menjadi korban pembegalan 2 orang tidak dikenal yang mengendarai sepeda motor. Peristiwa terjadi saat Pangestu sedang bersepeda di Jalan Medan Merdeka Barat.
Baca juga : Uniska Dikabarkan Ancam Cabut Beasiswa Mahasiswa yang Ikut Demo
Peristiwa ini dikonfirmasi oleh Kepala Dinas Penerangan Marinir, Letnan Kolonel Gugun Saiful Rachman. “Benar (ada pembegalan),” kata Kepala Dinas Penerangan Marinir, Letkol Mar Gugun Saiful Rachman saat dikonfirmasi, Senin (26/10) dilansir dari Jawa pos.com
Dia menerangkan, peristiwa terjadi sekitar pukul 06.45 WIB. Korban saat itu sedang bersepeda menuju Markas Marinir di Kwitang, Jakarta Pusat.
Setibanya di depan Gedung Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Pangestu langsung dipepet oleh 2 orang yang mengendarai sepeda motor. Pelaku langsung berusaha merebut tas gendong yang dibawa korban.
“Karena melihat akan dicuri maka Kolonel Mar Pangestu Widiatmoko berusaha mempertahankan tas tersebut, yang mengakibatkan Kolonel Mar Pangestu Widiatmoko terjatuh dari sepeda gowes dan mengalami luka robek di pelipis kiri, memar di kepala bagian belakang,” jelas Gugun.
Pangestu kemudian ditolong oleh anggota Polri, Briptu Angga dan sekuriti Pengamanan Dalam Monas. Sementara itu, pelaku langsung kabur.
Baca juga : Lima Penambang Emas Tewas di Tambang Ilegal Bulungan
“Selanjutnya, Kolonel Marinir Pangestu dibawa ambulans menuju RSAL didampingi Briptu Angga. Ia langsung ditangani oleh dokter UGD RSAL,” imbuh Gugun.
Dalam peristiwa ini, tidak ada barang berharga Pangestu yang diambil pelaku. Dia hanya mengalami kerugian karena sepedanya rusak pada bagian kemudi.
“Beliau memang setiap hari bersepeda, gowes dari Cilandak ke Kwitang. Untuk pelaku, pelaku harus mempertanggungjawabkan perbuatanya,” tandas Gugun.
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !