
EKSPOSKALTIM, Samarinda - Megaproyek ibu kota Nusantara (IKN) mampu perekonomian Kalimantan Timur. Bahkan diprediksi ekonomi Benua Etam pada 2025 tumbuh di kisaran 6,5-7,1 persen.
Prakiraan sebesar ini logis karena masifnya pembangunan di IKN. Data BPS disebutkan ekonomi Kaltim semester I-2024 dibanding semester I-2023 tumbuh 6,54 persen.
"Salah satunya dampak IKN," ujar Ekonom Kaltim Dr Adji Sofyan Effendi saat menjadi narasumber Dialog Publik di Samarinda, baru tadi.
Dalam beberapa tahun terakhir, ekonomi Kaltim terus menunjukkan perbaikan. Seperti pada 2022. Terjadi pertumbuhan ekonomi sebesar 4,48 persen. Dengan inflasi sebesar 5,35 persen.
Kemudian pertumbuhan ekonomi pada 2023. Yakni sebesar 6,22 persen dengan tingkat inflasi 3,46 persen. Dan, akhir 2024 diprediksi pertumbuhannya sebesar 6,85 persen dengan tingkat inflasi 3,29 persen.
Meski pertumbuhan ekonomi Kaltim 2025 diperkirakan tinggi, namun berbagai pihak harus tetap waspada. Jelas harus dicarikan solusinya. Sebab ekonomi Kaltim selama ini masih didominasi sektor pertambangan batu bara. Selain itu beberapa pasokan bahan kebutuhan pokok masih dari provinsi lain.
Tingkat kemiskinan Kaltim masih 6,11 persen dan tingkat pengangguran terbuka (TPT) sebesar 5,75 persen.
"Kondisi ini memang tidak terlalu mengkhawatirkan. Namun melalui dialog publik ini saya ingin kita sama-sama merumuskan agar kemiskinan dan TPT Kaltim terus menurun," katanya.
Dialog Publik tadi mengangkat tema "Mau dibawa ke mana Arah Pembangunan Kaltim 2025-2030". Sederet konsep ditawarkannya. Nantinya, akan ia rekomendasikan ke calon Gubernur Kaltim yang akan akan mengikuti Pilkada Kaltim 2024.
"Siapapun yang terpilih, rekomendasi tersebut akan ditawarkan," jelasnya.
Sejumlah konsep yang telah ia susun, bahkan telah dibuat matriks. Hingga rencana kerja dan tindak lanjut tersebut meliputi kerja sama antarprovinsi di Kalimantan, kawasan timur Indonesia, kabupaten/kota, hingga kerja sama dengan IKN.
Ia pun menyiapkan rekomendasi beberapa ruang lingkup persiapan Kaltim untuk berperan di IKN. Mulai dari kebijakan yang dikuatkan dengan regulasi, pengelolaan perusahaan daerah, strategi usaha yang dibagi dalam berbagai zona, hingga rencana aksi.
Adji juga membeber rekomendasi tentang rencana kerja yang perlu dilakukan Pemprov Kaltim periode 2025-2030. Mulai dari stabilisasi harga bahan pokok, transisi energi agar tidak selalu bertumpu sumber daya ekstraktif, hingga menciptakan iklim investasi.
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !