25 Oktober 2025
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Buntut Sengketa Tanah, Warga Bone Tewas Usai Bertarung Sengit


Buntut Sengketa Tanah, Warga Bone Tewas Usai Bertarung Sengit
ilustrasi. (foto:int)

EKSPOSKALTIM.com, Bone - Sengketa tanah berujung maut terjadi di lingkungan Otting, Kecamatan Tellu Siattinge, Kabupaten Bone pada Jumat (15/2) sore kemarin.

Satu korban yang merupakan warga Otting meninggal dunia, dan sejumlah orang luka-luka usai terlibat perkelahian sengit menggunakan senjata tajam.

Baca juga: Bone Musim Hujan, Kepala Puskesmas Bajoe Ingatkan Ancaman DBD

Kapolsek Tellu Siattinge Iptu Syarifuddin yang dikonfirmasi membenarkan ihwal kejadian tersebut.

“Yang bertikai ini masih satu keluarga, bersepupu. Mereka sudah sering dimediasi oleh Bhabinkantibmas dengan pak lurah, tapi yah begitulah (tetap tidak mau damai),” kata Syarifuddin, via telepon, Sabtu (16/2) pagi tadi.

Ia menyebutkan, tanah yang disengketakan itu sudah sampai di tingkat Mahkamah Agung (MA). Namun karena sesuatu hal, sehingga pertarungan maut itu tak terelakkan.

Berawal saat pelaku Syahrir K Bin Kamba bersama anaknya Wawan Saputra Bin Syahrir sedang memagari lahan yang menjadi obyek sengketa itu.

“Berselang kurang lebih 1 jam, ketiga korban kemudian datang yakni Emang Bin Base, Mappa Bin Bera dan istrinya Tamare Binti Base,” ungkapnya.

Ketiga korban ini langsung menegur pelaku dalam keadaan marah - marah untuk tidak melanjutkan pemagaran lahan, sehingga terjadi cekcok mulut.

Ketiga korban lalu mengejar pelaku Syahrir Bin Kamba sambil melempari batu secara berulang kali yang mengenai bagian punggung belakang.

“Bukan hanya itu, korban Emmang lalu memukul Syahrir pada bagian punggung belakang dengan menggunakan potongan kayu sebanyak 1 kali lalu,” ujarnya.

Wawan Saputra yang tidak terima ayahnya dianiaya, kemudian bergegas membantu bapaknya (Syahrir) dengan memukul Emmang di bagian punggung menggunakan linggis.

“Emmang kemudian terjatuh ke tanah. Emmang lalu berdiri kembali sambil mencabut badik yang diselipkan di pinggangnya. Akan tetapi, tiba-tiba Syahrir langsung memarangi Emmang pada bagian leher belakang sehingga jatuh tersungkur ke tanah,” tuturnya.

Korban lainnya Mappa segera membantu Emmang dengan langsung memarangi Wawan, namun ditangkis menggunakan tangan.

Wawan pun melakukan perlawanan dengan memukul bagian belakang Mappa menggunakan linggis sehingga terjatuh ke tanah.

“Tamare yang hendak membantu suaminya (Mappa), namun diparangi oleh Syahrir di bagian kepala dan lengan,” sebutnya.

Melihat para korban ini sudah tak berdaya, kedua pelaku selanjutnya meninggalkan TKP dan melarikan diri melalui areal persawahan menuju ke rumahnya di Desa Belli, Kecamatan Tellu Siattinge.

Akibat kejadian itu, Mappa mengalami luka terbuka pada leher bagian kanan, luka terbuka pada punggung belakang sebelah kanan dan meninggal dunia di TKP.

Baca juga: Meski Harga BBM Turun, Banyak Pengendara di Bone Kecewa

Sementara Emmang mengalami luka terbuka pada leher belakang, telinga sebelah kiri dan dirawat di RSUD Tenriawaru Bone.

“Tamare mengalami luka terbuka pada kepala bagian atas dan lengan kanan dan dirawat di Puskesmas Tellu Siattinge,” imbuhnya.

Tak hanya korban, pelaku Syahrir juga mengalami luka terbuka pada punggung tangan sebelah kiri, luka terbuka pada lengan kanan, bengkak, dan sakit pada punggung belakang. Sementara anaknya, Wawan Saputra mengalami luka terbuka pada jidat dan lengan kiri.

“Kedua pelaku (bapak dan anak) ini sudah kita amankan,” tutup Iptu Syarifuddin.

Reporter : Abdullah    Editor : Maulana

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%0%


Comments

comments


Komentar: 0