EKSPOSKALTIM.com, Samarinda - Banyaknya aduan masalah ketenagakerjaan yang diterima Komisi IV DPRD Kaltim, membuat geram Ketua Komisi IV DPRD Kaltim, Rusman Yaqub. Ia pun dengan tegas mempertanyakan kinerja Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Pemprov Kaltim.
Menurutnya, dengan banyaknya masalah di dunia ketenagakerjaan mencerminkan adanya ketidakberesan dalam menangani masalah dan pengawasan seluruh perusahaan yang ada di Kaltim.
Berita terkait: Komisi IV DPRD Kaltim Terima Keluhan Tenaga Kerja Kutai Kartanegara
“Menurut saya ini kepada dinas tenaga kerja, ini warning buat dia. Anda bisa lihat sendiri tuntutan teman-teman buruh ini mempertanyakan kinerjanya,” kata Rusman, belum lama ini.
Ia menuturkan, belakangan ini pihaknya telah menerima pelbagai aspirasi dari serikat pekerja yang mempermasalahkan sengketa dengan perusahaan hingga pemenuhan hak-hak dan kewajibannya sebagai tenaga kerja yang tak terpenuhi.
Sayangnya, dari segala persoalan tersebut tak ada satupun masalah yang dapat selesai oleh Disnakertrans Pemprov Kaltim.
Rusman menilai, hal tersebut karena dampak dari tidak maksimalnya Disnakertrans Pemprov Kaltim dalam mengawasi ribuan perusahaan yang beroperasi di Kaltim. Disnakertrans, kata dia, tak cukup memiliki anggaran operasional yang memadai untuk melakukan pengawasan.
“Ada yang harus kita jadikan catatan, selama ini mohon maaf tidak maksimalnya Disnaker itu kan karena ketidakmaksimalan alokasi anggaran untuk mereka. Sementara mereka harus mengawasi ribuan perusahaan yang ada di Kaltim. Bagaimana bisa mau bekerja maskimal kalau anggaran operasionalnya tidak diberikan,” ungkapnya.
Wakil Rakyat dari Fraksi PPP ini beranggapan, kejadian ini dampak dari akibat yang selama ini dalam penyusunan APBD, Pemprov Kaltim mengajukan usulan tidak berdasarkan skala persoalan prioritas dari masyarakat.
“Selama ini kan persoalan tenaga kerja selalu diangkap sepele, inilah akibatnya. Karena selama ini terpaku kepada persoalan infrastruktur semata,” imbuhnya.
Berita terkait: Dewan Fasilitasi Tuntutan Nelayan Muara Pantuan Soal Pecemaran Lingkungan
Oleh karena itu, ia berharap ke depan Pemprov Kaltim dapat mengusulkan dalam penyusun APBD Kaltim tahun selanjutnya dalam memprioritaskan penyelesaian masalah soal ketenagakerjaan di Kaltim, dengan memasukkan alokasi anggaran yang memadai.
“Karena kita tidak mau ini jadi bom waktu masalah ketenagakerjaan ini. Oleh karena itu harus diurai masalahnya. Kemudian Disnaker harus diberi ruang untuk lebih agresif dengan diberikan alokasi yang cukup,” pungkasnya
“Selama ini ada anggaran operasional tapi tidak memadai. Tapi dengan anggaran itu saja, kalau ditanya puas atau tidak? Jelas kami tidak puas dengan kinerjanya. Buktinya mereka tidak pernah mengeluh dan mengusulkan programnya kepada kita untuk operasioanl ini. Menurut saya ini warning,” tutupnya. (adv)
Video Terkini EKSPOS TV: Sekilas Profil Kesehatan Kota Bontang
ekspos tv
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !