
EKSPOSKALTIM, Samarinda- Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kalimantan Timur (Kaltim) melalui Bidang Koperasi dan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), Dinas Perindustrian Perdagangan Koperasi dan UMKM Kaltim. Telah mengadopsi program Pusat Layanan Usaha Terpadu (PLUT) Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil dalam memberikan pelayanan kepada para pelaku koperasi dan UMKM.
Kepala Dinas Perindustrian Perdagangan, Koperasi dan UMKM Kaltim, Muhammad Sa'bani didampingi Kepala Bidang Koperasi dan UMKM Rodi Ahnadi mengatakan klinik bisnis mulai dirintis sejak 2014 lalu, dimana sekarang ini sudah mulai eksis.
Artinya para pelaku baik dari koperasi maupun UMKM sudah mulai dilepas walaupun masih tetap dipantau. Mereka juga diberikan target sehingga bisa mandiri dengan menghasilkan produk unggulan.
Klinik bisnis berisi para tenaga pendamping yang berfungsi sebagai konsultan dalam pengembangan usaha baik koperasi maupun Usaha Mikro Kecil Menegah (UMKM). Jumlah tenaga pendamping saat ini adalah 35 orang, terdiri dari 16 orang provinsi dan 19 orang di kabupaten kota.
"Fungsi klinik pendampingan adalah memberikan pelayanan teknis dalam hal fasilitasi pembiayaan, pengembangan kemasan label produk, pengembangan kelembagaan kepada UMKM yang ingin membentuk koperasi kemudian masalah sertifikasi, seperti sertifikasi halal, SLI, ijin usaha mikro kecil. Secara teknis mereka bisa melakukan pendampingan dan sekarang mereka sudah memfasilitasi penyelenggaran kelas bisnis," kata Rodi Ahnadi, Jumat (2/9/2016).
Menurutnya, keberadaan klinik bisnis ternyata disambut antusias pelaku UMKM. Mereka juga meminta pendidikan dan pelatihan singkat untuk kelas bisnis yang biasanya dilaksanakan selama 4 hari denga 3 sampai 4 jam perhari.
Diklat yang dilakukan biasanya terkait dengan manajemen usaha, pembukuan, kemasan, pemasaran hasil produk ataupun fasilitas pembiayaan. Saat ini sudah memasuki angkatan kedua dengan jumlah peserta diklat sekitar 100 peserta dari koperasi dan UMKM.
"Untuk menunjang pemasaran produk yang dihasilkan koperasi dan UMKM, klinik bisnis juga menyiapkan website untuk memasarkan produk secara online. Dan tanggapan masyarakat terhadap klinik bisnis juga sangat positif hal itu bisa dilihat dari hasil produk-produk sudah banyak yang diorder atau dipesan melalui pemasaran online," ujarnya. (mar/sul/humasprov)
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !