Bontang, EKSPOSKALTIM – Pemerintah Kota Bontang menegaskan peningkatan gizi anak dan kelompok rentan jadi prioritas lewat Program Makan Bergizi Gratis (MBG) 2025.
Staf Ahli Ekonomi Pemkot, Bahauddin, menyebut masalah gizi berdampak langsung pada kesehatan, kecerdasan, dan produktivitas masyarakat. Program MBG, katanya, hadir untuk menjamin akses pangan sehat dan berkualitas, sekaligus mencegah stunting dan anemia.
“Sinergi lintas sektor akan memastikan program MBG berjalan tepat sasaran di Kota Bontang,” ujar Baha dalam kegiatan advokasi MBG, Jumat (29/8).
Pemkot menargetkan pendirian 16 dapur MBG sebagai pusat layanan gizi. Saat ini sudah beroperasi dua dapur di Kecamatan Bontang Barat dan Bontang Utara. Dua lokasi baru juga segera dibuka, masing-masing di Halal Square dan HOP 6 PT Badak.
Peresmian dapur di Bontang Utara dilakukan langsung oleh Wakil Wali Kota Bontang sebagai bukti komitmen daerah dalam memperbaiki gizi masyarakat.
Baha menambahkan program ini selaras dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto yang menekankan pembangunan sumber daya manusia sehat, cerdas, dan produktif. Skema padat karya juga diterapkan, di mana masyarakat dilibatkan sebagai relawan dapur dengan upah harian.
Untuk biaya MBG, pemerintah mengalokasikan Rp15 ribu per porsi dengan standar gizi seimbang. “Dapur MBG bukan sekadar pusat distribusi makanan, tetapi simbol gotong royong, kolaborasi, dan kepedulian sosial,” tegasnya.
Pemkot optimistis target 16 dapur bisa segera terwujud. “Semoga manfaatnya benar-benar dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat,” harap Baha.








Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !