18 April 2024
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

OPINI : Stunting Dalam Pandangan Islam


OPINI : Stunting Dalam Pandangan Islam
Stunting Dalam Pandangan Islam.

EKSPOSKALTIM.COM - Apa itu stunting? Stunting adalah kondisi anak yang kekurangan asupan gizi dalam waktu yang cukup lama sehingga dapat mempengaruhi tumbuh kembang anak terutama terlihat pada tinggi badan anak yang lebih pendek (kerdil) dibandingkan dengan anak sesusianya. Dengan kata lain, stunting  adalah anak yang memiliki lebih pendek atau dibawah standar.

Masyarakat masih menganggap bahwa tinggi besarnya anak dipengaruhi oleh keturunan (genetika) padahal faktor ini lebih kecil dampaknya dibandingkan dengan kondisi lingkungan dan pelayanan kesehatan. Oleh karena itu, hal ini dapat dicegah pada 1000 hari pertama kehidupan.

Asupan gizi yang sesuai sangatlah penting bagi tumbuh kembang anak dikarenakan dari sanalah menentukan bagaimana anak tersebut berkembang. Orang tua dihimbau untuk tidak merasa acuh terhadap pola makan dan gizi yang diserap. Jangan pernah berpikiran “ah, yang penting anak saya kenyang dan tidak rewel.” Anggapan seperti ini seharusnya di ganti dengan mindset  yang lebih bijaksana. Seperti, bukan hanya kenyang melainkan asupan gizi juga penting atau gizi yang seimbang akan membuat anakku tumbuh kuat dan sehat.

Selain asupan gizi, hal lain yang perlu diperhatikan ialah kebersihan air. Maka tidaklah jarang pada daerah yang kekeurangan air bersih para anak disana terkena dampak gizi buruk salah satunya stunting. Air bersih mempengaruhi, mengapa? Karena dalam air yang tidak bersih terdapat berbagai macam bakteri.

Indonesia, negara kepulauan yang lohjinawi pada tahun 2017 trdapat 37% anak yang menderita Stunting artinya antara 3 atau 4 dari 10 anak mengalami keadaan ini. Tentu hal ini sangatlah penting diperhatikan oleh pemerintah. Karena pada anak yang mengalami stunting  emosional tidaklah terkontrol dengan maksimal dan optimal selain itu untuk berkompetensi kurang, karena mereka termasuk anak-anak yang mengalami keterlambatan sehingga kurang optimal dan tumbuh kembangnya.

Bagaimana Islam memandang Stunting?

Anak yang stunting sendiri termasuk anak yang lemah karena tumbuh kembangnya yang kurang optimal dan maksimal. Sehingga dalam hal ini, Islam sangatlah memperhatikan terhadap anak tersebut. Keadaan stunting  bukan hanya tegangu kondisi pertumbuhan fisiknya saja, melainkan terganggu dalam perkembangan otaknya juga sihingga sangat mempengaruhi pola pikirnya dan kreativitas, terlebih-lebih keprodutivitasannya pada masa produktif.

Sekretaris Lembaga Bahtsul Masail PBNU, Sarmidi Husna mengatakan bahwa islam sangat memperhatikan generasi lemah karna islam membutuhkan generasi yang kuat dan sehat dalam berdakwah. Ditegaskan bahwa sangat penting informasi mengenai stunting  karena tidak sedikit orang NU yang tinggal dipedsaan mengalami stunting.

Dalam sebuah ayat Al-Qur’an Allah SWt. berfirman yang menjelaskan untuk takut kepada Allah Swt dan larangan meninggalkan anak dalam keadaan lemah, “Dan hendaklah orang-orang takut kepada Allah, bila seandainya mereka meninggalkan anak-anak mereka dalam keadaan lemah,yang mereka khawatirkan terhadap kesejahteraan mereka. Oleh karena itu, mereka bertakwa dan takutlah kepada Allah yang maha besar.” (QS. an-Nisaa’: 9)

Pencegahan stunting segeralah untuk dilakukan bahkan pencegahan dapat dilakukan sebelum sel telur dan sperma bertemu, yaitu dengan pola asuh, asupan gizi dan kebersihan air. Karena keadaan anak yang telah mengalami stunting  tidak dapat diatasi kembali. Keadaan ini juga dapat mempengaruhi kreativitas dan prduktivitasnya, bahka prestasinya mengalami penghambatan karena terganggunya perkembangan otak.

Keadaan stunting ini tidaklah baik jika dibiarkan terus menerus. Karena keadaan ini termasuk keadaan yang lemah disebabkan oleh perkembangan otak dan pertumbuhan yang terganggu. Bukan hanya tergantung gigi tetapi hal ini juga menghambat keadaan yang sebagaimana mestinya.

Dengan begitu tidak baik kita menjadikan suatu keadaan yang tidak semestinya dianggap remeh. Karena setiap insan yang sesuai akan menghasilkan generasi yang terbaik.

Dan juga apabila banyaknya stunting ditakutkan akan mempengaruhi kesejahteraan bangsa. Terlebih-lebih keadaan setiap bangsa itu dapat dikatakan sesuai dengan bagaimana generasi dalam negara tersebut.

Dalam agama Islam tidak diperkenankan untuk membiarkan generasi yang lemah tak berdaya. Melainkan jika tidak bisa diobati maka selanjutnya harus dicari cara pencegahan. Pasti banyak cara yang sesuai dengan apa yang telah dilakukan.

Oleh karenanya setelah terjadinya stunting ini, maka perlu halnya diperhatikan pola asuh anak, kecukupan gizi dan kebersihan air.

Pola asuh anak penting, mengapa? Karena dalam diri yang sehat terdapat jiwa yang kuat.maksudnya apabila keadaan lemah pada suatu tubuh akan mempengaruhi tumbuh kembang si anak. Semisal psikis nya terganggu pasti pekerjaan otaknya akan mengalami penurunan. Tidak sebanding dengan kawan-kawan lainnya.

Hal ini juga sudah banyak dijabarkan oleh Islam. Bahwa dalam pengasuhan yang baik akan mencetak generasi kuat nan sehat. Bukan hanya sehat fisik tetapi juga sehat iman. Pola didik yang salah akan berdampak bagi tumbuh kembang anak. Dalam islam, anak yang sehat juga sangatlah diperlukan karena generasi yang kuat dapat menjadi pencetak anak-anak yang kuat jadi Islam tidak hanya mementingkan generasi yang kuat tetapi ia juga mementingkan generasi yang lemah. Karena dalam generasi menjadi penentu bagaimana mereka dapat hadir, dapat meneruskan. Dengan generasi yang sesuai maka islam akan semakin berkembang dan berdaya tanpa mudah dipengaruhi oleh hal lainnya.

Penulis : Noor Rahmah Oktaviati (Mahasiswi KKN DR UINSI Samarinda Kelompok 22)

Sumber:

- http://dinkes.karanganyarkab.go.id/?p=3713

- http://nasyiah.or.id/Berita/baca/198/Kajian-Tematik-PP-NA-dengan-tema-stunting-dalam-perspektif-Islam-dan-Muhammadiyah.html

- https://republika.co.id/berita/owzd2t396/kasus-emstuntingem-anak-dalam-perspektif-agama-islam

(Artikel di atas menjadi tanggung jawab si penulis, bukan redaksi EKSPOSKaltim.com)

Reporter :     Editor : Abdullah

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%100%


Comments

comments


Komentar: 0