
EKSPOSKALTIM.com, Bontang - Bulan Oktober mendatang diprediksi akan menjadi puncak masa panen ikan (musim ikan) di Kota Bontang. Olehnya, pasokan BBM jenis solar di SPBN dipastikan harus memadai.
Hal ini disampaikan Kepala UPT PPI Tanjung Limau Dinas Ketahanan Pangan, Perikanan dan Pertanian (DKP3) Bontang, Robysai M Malissa, saat ditemui di ruang kerjanya belum lama ini.
Baca juga: Hendak Diambil Alih Provinsi, DKP3 Bontang Harap Tetap Kelola PPI Tanjung Limau
“Saya minta volume BBM ditingkatkan, jangan sampai seperti bulan Juli dan Agustus lalu para nelayan banyak kehabisan stok BBM,” kata Roby.
Diakui permintaan yang ia layangkan tersebut direspon baik pihak SPBN. Truk penyuplai BBM jenis solar senantiasa melakukan pengisian sebelum stok solar di SPBN akan habis.
“Memang masanya seperti itu. Saat ini, ikan jarang sehingga harga jual mahal. Bulan depan stok ikan banyak, maka harga pun menjadi murah,” terang dia.
Ke depan pihaknya akan mencari solusi agar ikan tidak dijual dalam keadaan segar ke luar Bontang, namun dalam bentuk olahan, baik itu pengalengan ikan atau pengasapan ikan. DKP3 Bontang sedang berusaha melakukan kajian terkait hal tersebut.
“Kalau kami di PPI ini hanya melayani bongkar muat saja. Tetapi diharapkan dari inovasi penjualan olahan ikan ini bisa memberikan multiplier effect bagi nelayan dan masyarakat sekitar,” ungkapnya.
Ia menilai pengolahan ikan dengan metode pengasapan ikan lebih efektif dibanding pengalengan. Menurutnya, industri pengalengan ikan hanya melibatkan sedikit orang. Berbeda dengan pengasapan.
Baca juga: Dermaga Berbas Bontang Bakal Ditata Ulang
Ia pun mencontohkan seperti di Manado yang terkenal dengan ikan asapnya, yang banyak melibatkan masyarakat dikarenakan masing - masing menjual olahan ikan tersebut.
"DKP3 masih melakukan pengkajian dan dijajaki mana yang cocok di kembangkan. Hal tersebut mampu menstabilkan harga ikan dan manfaatnya bisa dirasakan masyarakat," jelasnya.
Rencana ini pun sudah menjadi fokus utama bagi Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, dan pihak DKP3 Bontang hanya tinggal mempersiapkan segala sesuatunya.
“Kami siapkan supaya kapal-kapal bisa terpusat untuk bongkar muat ikan di PPI Tanjung Limau, untuk memudahkan pengawasan penanganan ikan pasca panen dan pengawasan kapal perikanan,” pungkasnya. (adv)
Video Kepala Adat Besar Kutai Timur Tolak Adanya Deklarasi #2019 Ganti Presiden
ekspos tv
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !