EKSPOSKALTIM.com, Bone - Ribuan lalat terus menyerbu pemukiman warga yang berada di sekitar kandang ayam petelur di Jalan Bandeng, Kelurahan Bajoe, Kecamatan Tanete Riattang Timur, Kabupaten Bone, Sulsel.
Dari pantauan EKSPOSKaltim.com, Minggu (18/3/2018) pagi di rumah salah seorang warga, lalat dengan cepat menyerbu dan hinggap di makanan dan minuman yang baru saja dihidangkan.
“Jadi begitu pak, kalau ada makanan yang dihidangkan, pasti lalat dengan cepat hinggap disitu. Jadi kita jijik juga, karena kita sama saja makan dengan lalat. Mending kalau satu, ini banyak sekali,” keluh Supratman.
Berita terkait: Liput Kandang Ayam di Bajoe, Wartawan Bone Diintimidasi dengan Parang
Namun tahukah anda, ternyata keberadaan lalat di sekitar makanan ternyata lebih berbahaya dari dugaan kita selama ini.
Seorang pakar entomologi bernama Ron Harrison memaparkan, satu ekor lalat rata-rata membawa 200 jenis bakteri yang berbahaya dari tempat-tempat yang dihinggapinya, entah itu makanan matang, busuk, basi, hingga kotoran manusia.
Selain itu, lalat memiliki banyak rambut-rambut tipis dan kecil di kaki dan tangan mereka. Ironisnya, ini bisa memudahkan mereka untuk memindahkan bakteri yang menempel di tubuh mereka ke makanan.
"Mereka hanya perlu menyentuh makanan Anda dalam kurun waktu satu detik saja untuk memindahkan bakteri dan kuman-kuman di sekujur tubuh mereka," ungkap Ron Harrison, dilansir detik health, Rabu (26 Apr 2017).
Itu berarti lalat juga dapat memindahkan penyakit serius seperti kolera, disentri dan tifoid ke makanan dengan mudah.
Berita terkait: Warga Bajoe Bone Keluhkan Kandang Ayam, Merasa Hidup Bagai Bangkai
Lebih lanjut dijelaskan, penyakit kolera adalah penyakit diare akut yang disebabkan oleh infeksi usus akibat terkena bakteria Vibrio Cholerae. Infeksi biasanya ringan atau tanpa gejala, tapi terkadang parah. Kurang lebih 1 dari setiap 20 penderita mengalami sakit yang berat dengan gejala diare yang sangat encer, muntah-muntah, dan kram di kaki.
Sementara, Disentri adalah infeksi pada usus yang menyebabkan diare yang disertai darah atau lendir. Diare merupakan buang air besar encer dengan frekuensi yang lebih sering dari biasanya. Di samping diare, gejala disentri lainnya meliputi kram perut, mual atau muntah, serta demam.
Selanjutnya Tifoid atau Tifus (tipes) atau demam tifoid, adalah penyakit yang terjadi karena infeksi bakteri Salmonella typhi dan umumnya menyebar melalui makanan dan minuman yang telah terkontaminasi.
Jenis penyakit serius tersebut tentunya menjadi ancaman nyata dan berpotensi diderita masyarakat Bajoe, bila pemerintah tidak segera melakukan tindakan represif atas kisruh kandang ayam yang meresahkan warga itu. (*)
Tonton juga video-video menarik di bawah ini:
VIDEO: Polres Bone Inisiasi Deklarasi Anti Hoax
ekspos tv
VIDEO: Basarnas Bone Gelar Pelatihan Downward
ekspos tv
VIDEO: Gerbong Mutasi, Empat Perwira Polres Bone Dirotasi
ekspos tv
VIDEO 813 Turn Back Crime: Operasi Sabhara Polres Bontang
ekspos tv
VIDEO Ekspos On Vacation (EOV): Keindahan Pantai Sekerat
ekspos tv
VIDEO Ekspos Kuliner: Whymilk Cafe
ekspos tv








Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !