EKSPOSKALTIM, Bontang – Kecelakaan tabrak lari yang menewaskan kakek berusia 52 tahun bernama Daud Wake pada Sabtu (17/9) sore kemarin, menyisakan duka mendalam terhadap istri tercinta dan kedua anaknya yang menderita penyakit Autisme.

Istri korban, Mariatun (49) menceritakan sikap tak biasa ditunjukkan korban sebelum perisitiwa yang merenggut nyawa suami tercinta itu terjadi. Pasalnya, sebelum beranjak keluar menuju tempat pemancingan bersama rekan kerjanya, Daud terlihat mandi begitu lama. Pun disertai dengan mengambil air wudhu.

“Sebelum keluar rumah, bapak mandinya terlalu lama dan berwudhu. Tapi sikapnya itu tidak seperti biasanya, dia pun pamit berangkatnya berulang-ulang kali kepada saya. Makanya sampai saat ini saya belum percaya dengan musibah ini. Apalagi saya harus mengurus anak saya sendirian yang menderita sakit autis, ya Allah” ujar Mariatun yang berderai air mata, saat ditemui di ruang jenazah RS PKT, Sabtu (17/9)  sore.

Berita Terkait : RS Pupuk Kaltim Sampaikan Hasil Visum Daud Weke, Begini Kondisinya...

Disisi lain, coordinator security BTN PKT tempat Daud bekerja, Giyan Tri Ronggono mengungkapkan Daud adalah sosok yang dikenal bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya, baik dikala siang maupun malam.

“Almarhum bagi saya pribadi adalah sosok yang bertanggung jawab dalam melaksanakan tugasnya sebagai Security. Dan beliau tidak pernah mengeluh saat diberikan tugas dalam menjaga ketertiban dan kemanan lingkungan BTN,” ungkapnya.

Sekedar diketahui, kejadian yang merenggut nyawa sekurity tersebut merupakan kecelakaan lalulintas yang dilakukan oleh oknum yang tak bertanggung jawab (tabrak lari) di jalan Dr. Cipto Mangukusumo, Eks jalan Pupuk Raya.

Hingga berita ini diterbitkan, pihak kepolisian Satlantas Polres Bontang masih melakukan pencarian terhadap kendaraan yang menewaskan korban dengan jenis mobil truk. Bercirikan kepala mobil warna putih dan menggunakan bak truk yang terbuat dari kayu. (*)