
EKSPOSKALTIM, Samarinda - Walikota Samarinda, Syaharie Jaang dan Wakilnya Nusyirwan melakukan syukuran atas selesainya pembangunan Jembatan Mahakam Kota (Mahkota) II, bersama masyarakat sekitar dan jajaran OPD Pemkot Samrinda, di RM. Soto Banjar Ayam Kampung, tak jauh dari Jembatan Mahkota II, Kamis (28/12) malam.
Dalam gerilyanya itu, Jaang merencanakan jembatan yang mengalokasikan anggaran sebesar Rp 650 miliar tersebut, untuk diusulkan bernama Jembatan Achmad Amins.
Jembatan sepanjang 1.428 meter ini tampak gemerlap saat malam hari dengan hiasan lampu thematic art berwarna –warni. Sebagai akses penghubung kawasan yang terputus oleh Sungai Mahakam, yakni Kel. Sungai Kapih, Kec. Sambutan dengan Kel. Simpang Pasir, Kec. Palaran.
Baca: BNN: Sepanjang 2017 Ada 89 Kasus, Kaltim Peringkat 4 Nasional
Kendati demikian, pengerjaan fasilitas penunjang jembatan Mahkota II ini belum selesai. Mulai dari akses jalan menuju jembatan sampai minimnya cahaya di Jalan Kapten Soedjono yang menjadi akses utama menuju Jembatan Mahkota II ini. Padahal, tiang penerangan jalan Umum (PJU) tampak sudah terpasang.
Walikota Samarinda Syaharie Jaang, mengakui memang masih terdapat kekurangan dalam aspek penunjang Jembatan tersebut, yang harus diselesaikan. Jaang menargetkan selesai Maret 2018.
Tampak Jembatan Mahkota II Kota Samarinda di saat malam hari. (Foto:Dispar Kota Samarinda)
“Sudah dianggarkan soal lampu itu di dinas perhubungan di 2018. Jadi tunggu saja,” ucapnya, kepada awak media yang ikut gerilya dengannya.
Menurutnya, selain PJU yang akan menjadi perhatian di tahun depan, ada pengerjaan lain yang harus diselesaikan, yaitu, penyediaan lahan jalan pendekat jembatan.
Baca: 70 Persen CPO Kelapa Sawit Wajib Dikelola di Kaltim
Jaang menyebut, sudah dialokasikan sebesar Rp 20 miliar di APBD 2018 untuk pembebasan lahan. Ia menjamin, tahun depan Pemkot Samarinda akan menuntaskan jalan pendekat di sisi Sungai Kapih yang nantinya akan tembus sampai Mugirejo tersebut.
“Tahun depan kita selesaikan secara bertahap. Sudah dialokasikan Rpo 20 Miliar untuk membebaskan lahan,” ucapnya.
Disisi lain, Pemkot Samarinda masih menunggu sertifikasi dari Komisi Keamanan Jembatan Terowongan dan Jalan (KKJTJ) Kementrian PUPR, sebagai syarat kelayakan jembatan tersebut.
Namun demikian, untuk menunjang kegiatan masyarakat, akses jembatan sudah dibuka selama 24 jam sejak sebulan terakhir ini. Hanya saja, dibatasi untuk kendaraan R-2 dan R4. Jembatan tersebut kini menjadi landmark baru kota Tepian. (*)
Tonton juga video-video menarik di bawah ini:
VIDEO: Cycling Tour Semarakkan Erau Pelas Benua Kota Bontang
ekspos tv
VIDEO: Diskominfotik Bontang Dapat Kunjungan dari Komisi Informasi Kaltim
ekspos tv
VIDEO: Pembukaan Pesta Laut Bontang Kuala 2017
ekspos tv
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !