EKSPOSKALTIM.com, Kutim - Angka penyakit infeksi menular seksual (IMS) di Kabupaten Kutai Timur (Kutim) meningkat signifikan. Hal itu terungkap saat seminar kesehatan IMS dan kanker serviks yang digagas Dinas Kesehatan (Dinkes) Kutim bersama Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Kutim.
Kepala Dinkes Kutim, Bahrani mengatakan dari data program pengendalian IMS, kasus IMS di Kutim sejak 2016- 2019 sebanyak 448 kasus, sedangkan kasus kanker serviks 37 orang.
Baca juga: Meski Defisit, Pembangunan Infrastruktur Pendidikan di Kutim Tetap Berjalan
Data tersebut diperoleh melalui deteksi dini dan iva test yang dilakukan tenaga kesehatan bekerja sama dengan PKK dan Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Kutim.
"Besarnya dampak permasalahan yang ditimbulkan baik aspek sosial, ekonomi maupun kesehatan akibat IMS, diperlukan edukasi terarah mengenai pencegahan, deteksi dini dan pengobatan baik pada IMS maupun kanker serviks. Sehingga digelarlah kegiatan seminar kesehatan yang dirangkaikan dengan pemberian vaksin HPV untuk pencegahan kanker serviks," ujarnya.
Baca juga: Dinkes Kutim Imbau Waspada Penyakit Tidak Menular
Di tempat yang sama, Ketua Yayasan Kanker Indonesia (YKI) Cabang Kutim, Encek UR Firgasih dalam sambutannya menuturkan masalah kesehatan adalah tanggung jawab bersama. Tentu harus ada upaya pencegahan dan penanganan penyakit IMS dan kanker serviks.
“Seminar kesehatan tentang IMS dan kanker serviks sangat penting sebab kedua hal tersebut saling berhubungan dan sangat mempengaruhi angka kesehatan di masyarakat. Berdasarkan laporan yang kami terima jumlah IMS megalami peningkatan,” pungkasnya.(adv)








Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !