EKSPOSKALTIM.com, Bone - Ungkapan orang bugis bahwa bukan seorang bugis jika tidak memiliki badik, rupanya juga berlaku pada diri Kapolres Bone AKBP Muhammad Kadarislam Kasim.
Terlahir dari rumpun bugis, Kapolres Bone ini pun mengoleksi senjata tajam khas masyarakat bugis tersebut. Tak tanggung-tanggung, kini koleksinya mencapai 27 bilah.
Baca juga: Kapolres Bone Nilai Pileg Rawan Konflik Ketimbang Pilpres
“Dulu waktu pertama datang (ke Bone), koleksi saya hanya 16. Kini sudah mencapai 27. Ada aja yang datang bawakan,” terangnya, Jumat (15/2).
Diceritakan Kapolres Bone, awal ia memiliki badik merupakan pemberian orang tuanya. Saat itu, ia baru lulus dari Akpol dan hendak bertugas di daerah Sumatra.
“Bapak langsung kasi 2 (bilah badik). Katanya, ini turun temurun dari kakek saya dulu,” ujarnya.
Namun pemberian itu tak lantas ia terima. Alasannya, ia telah memiliki pistol yang justru lebih cepat melumpuhkan lawan ketimbang badik.
“Tapi apa kata bapak? Katanya (badik) ini bukan untuk ditusukkan ke orang, namun hanya sebagai simbol bahwa kamu itu bugis,” tukasnya.
Hal itu jugalah yang menjadi pertimbangan Kapolres Bone saat ini dalam memberikan tindakan hukum kepada seseorang yang ditemukan membawa badik.
Baca juga: Kapolres Bone Bantu Warga Jompo dan Lumpuh Puluhan Tahun
Kata dia, pihaknya akan menolerir si pembawa badik jika badik yang dibawanya berada dalam tas, bukan di pinggang.
“Karena kalau disimpan di pinggang, berarti memang ada niat digunakan untuk jaga diri, bukan sekadar koleksi,” imbuhnya.
Kemudian, badik tersebut dalam keadaan disarungkan (terlilit dengan kain), dan si pembawa terdaftar sebagai anggota LPPB Lamakkawa.
“Kalau dia bukan anggota Lamakkawa, saya pasti akan banyak tanya,” tandasnya.
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !