24 Oktober 2025
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Pengusaha Cemas, Target Pajak di 2018 Capai Rp 1,6 Triliun


Pengusaha Cemas, Target Pajak di 2018 Capai Rp 1,6 Triliun
Foto: Eduardo Simorangkir/detik.com

EKSPOSKALTIM.com, Jakarta - Target penerimaan pajak tahun depan mencapai Rp 1.618 triliun. Angka tersebut dianggap cukup optimistis, namun sekaligus diwanti-wanti oleh para pengusaha. Demikian disampaikan oleh

Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Bahlil Lahadalia mengatakan target pajak di tahun 2018 mencapai Rp 1.618 triliun. Angka tersebut dianggap cukup optimistis, namun sekaligus diwanti-wanti oleh para pengusaha.

Hal tersebut disampaikan Bahlil dalam dialog di Hotel Kempinski, Jakarta, Rabu (10/12). Disebutkannya, realisasi penerimaan pajak yang sampai saat ini belum juga mencapai target, kemudian naik tinggi di tahun depan membuat para pengusaha cukup khawatir.

"Ada sebuah kekhawatiran target pajak Rp 1.618 triliun ini merupakan target yang sangat optimis tapi juga ekspansif yang membuat kami agak sedikit tanda kutip. Sebab pertumbuhan ekonomi 2018 asumsinya tidak jauh beda dengan pertumbuhan ekonomi 2017. Namun realisasinya tahun 2017 sampai sekarang belum mencapai Rp 1.100 triliun. dari target Rp 1.300 triliun," katanya.

Baca:Selain Telur, Mentan Sebut Harga Pangan Relatif Aman Jelang Natal dan Tahun Baru

"Dalam kajian di internal Hipmi, ada sebuah kekhawatiran, bahwa jangan-jangan ketika negara mengharapkan Rp 1.600 sekian triliun, kemudian pengusaha lah yang menjadi faktor penting dalam memberikan kontribusi tersebut," sambungnya.

Dia pun berharap tak ada aturan yang masih tumpang tindih dalam mengimplementasikan pengejaran target penerimaan pajak ini.

"Masih banyak pertanyaan kucing-kucingan dan masih ada tabir yang belum dibuka. Harapan kami dalam forum terhormat ini, tabir gelap itu menjadi terang benderang. Sehingga kita bisa merasakan manfaatnya," ujarnya.

"Kami tidak ingin persoalan pajak yang juga menjadi persoalan kebutuhan negara itu menjadi ada sebuah cara yang tidak elegan dalam menerapkannya. Jangan juga kita membangun sebuah pemahaman hanya yang menengah ke bawah yang menjadi incaran pajak, sementara ke atas dibiarkan. Saya pikir azas keadilan perlu diterapkan," pungkasnya.

Tonton juga video-video menarik di bawah ini:

VIDEO: Cycling Tour Semarakkan Erau Pelas Benua Kota Bontang

ekspos tv

VIDEO: Diskominfotik Bontang Dapat Kunjungan dari Komisi Informasi Kaltim

ekspos tv

VIDEO: Pembukaan Pesta Laut Bontang Kuala 2017

ekspos tv

Reporter : detik.com    Editor : Abdullah

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%0%



Comments

comments


Komentar: 0