EKSPOSKALTIM, Balikpapan - Bozem yang dimiliki pengembang disinyalir menjadi penyebab utama banjir yang kerap melanda.
Meski demikian, Ketua Real Estate Indonesia (REI) Balikpapan Edy Djuwadi membantah jika pihaknya disebut sebagai penyebab banjir.
Ia menyebut drainase kota yang kecil dan dangkal menjadi sebab paling besar banjir yang belakangan semakin akrab dengan Balikpapan. Ditambah beberapa saluran air di Balikpapan tersumbat oleh sampah dan kabel.
“Coba dilihat, drainase kota ini, sedimentasinya seperti apa. Drainasenya juga sempit dan dangkal, jadi memang tidak bisa menampung debit air ketika hujan deras,” terangnya, Selasa (19/9).
Dirinya juga meminta agar DPRD dan Pemkot Balikpapan memerhatikan drainase kota agar mampu menampung limpahan air.
Dirinya menyebut, ketika hujan deras turun bozem yang dibangun oleh pengembang dipastikan banyak yang meluap. Luapan air inilah yang disebut dia akan menggenangi drainase kota.
“Kalau drainase lancar saya yakin tidak banjir,” ujar dia.
Meski demikian, Edy mengaku REI tetap mendukung upaya pemerintah untuk memberi sanksi dan pembinaan kepada pengembang yang membangun bozem tidak sesuai dengan ketentuan.
“Kalau memang melanggar ya tidak masalah ditindak, silakan saja,” tegasnya.
Bahkan, lanjut Edy beberapa anggota REI sudah melakukan perbaikan terhadap bozem yang ada di kawasan perumahan yang dibangun.
Ia mengaku telah menegaskan kepada anggota REI untuk menaati aturan dan rekomendasi yang diberikan oleh pemerintah terkait luasan dan fasilitas yang ada di bozem.
Namun, dijelaskan Edy ada anggota REI yang memang kurang aktif menjalin komunikasi sehingga ada yang lalai dalam pembangunan bozem.
Ia bahkan mengklaim, pihaknya telah berusaha membantu perbaikan drainase dan pengerukan sedimentasi.
Menurutnya penyelesaian penanganan banjir harus tuntas bukan saja di hulu melainkan sampai kawasan hilir.








Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !