EKSPOSKALTIM, Bontang- Keengganan masyarakat ketika didatangi petugas masih menjadi penghambat Badan Pusat Statistik (BPS) Bontang memperoleh data faktual melalui Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas).

Masalah tersebut, kerap kali menjadi kendala petugas survei di lapangan. Hal tersebut diungkapkan Kepala BPS Bontang Basiran Suwandi. Ia menilai kendala ini sudah menjadi warna yang melekat.

“Di daerah lain juga mengalami kendala yang sama, karena kendala ini sifatnya tidak dapat diprediksi. Contoh seperti yang dialami petugas kami yang bertugas di wilayah Perumahan PT Badak dan PT Pupuk Kaltim. Kemungkinan masyarakat di sana relatif lebih sibuk, sehingga petugas agak susah untuk menjumpai responden,” tuturnya, Rabu (15/3) siang.

Ia menghimbau sekaligus berharap para petugas dapat menjalankan amanah dengan jujur dan sabar. “Karena kegiatan ini memiliki tujuan mulia, melihat potret utuh kondisi masyarakat. Maka saya berharap, masyarakat dapat lebih terbuka kepada para petugas demi kelancaran kegiatan ini,” paparnya.

Hal ini dibenarkan salah satu petugas Susenas, Agustina (30), yang bertugas di wilayah Kelurahan Berbas Tengah. Ia mengaku sering kesulitan menemui responden dengan berbagai macam alasan.

“Kendala di lapangan beragam. Ada yang keluar kota, pindah rumah, atau sedang tidak di rumah karena kerja. Terkadang info dari tetangganya magrib baru ada di rumah. Ada orang yang tidak ingin didata dengan alasan merasa terlalu sering ada pendataan, sehingga pikiran negatif mereka muncul. Tetapi kami terbantu dengan adanya Surat Keputusan (SK) Tugas dan tanda pengenal,” jelasnya.

Terlebih, lanjut dia, sebelum melakukan survei ke lapangan telah melakukan koordinasi langsung kepada pihak kelurahan dan rukun tetangga (RT) untuk mensosialisasikan informasi terkait. “Padahal kan ini sudah disampaikan kelurahan dan RT sebelumnya. Saya berharap masyarakat lebih bisa memahami lagi,” tutupnya.

Sekadar informasi, pelaksanaan Susenas adalah proses pengumpulan data sosial kependudukan. Informasi yang didata menyangkut bidang pendidikan, kesehatan/gizi, perumahan, sosial ekonomi lainnya.
Susenas dilakukan serempak di seluruh Indonesia sejak Februari laluyang diselenggarakan setiap triwulan.