PORTAL BERITA ONLINE NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE BERANI BEDA..!! MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Cekcok TNI-Polisi di Kutai Barat: Dua Tim Mabes Dikerahkan

Home Berita Cekcok Tni-polisi Di Kuta ...

Dua tim dari Mabes Polri turun ke Kutai Barat untuk mengurai polemik penanganan enam terduga narkoba yang memicu ketegangan antara Kodim 0912/Kubar dan Polres Kutai Barat. 


Cekcok TNI-Polisi di Kutai Barat: Dua Tim Mabes Dikerahkan
Sejumlah anggota Intel Kodim 0912/Kutai Barat melakukan aksi walk-out dari ruang gelar perkara di Mapolres Kubar, Kalimantan Timur. Foto: Istimewa

EKSPOSKALTIM, Samarinda - Polda Kalimantan Timur menerima kedatangan dua tim dari Mabes Polri terkait cekcok penanganan kasus narkoba di Kabupaten Kutai Barat. Hal itu disampaikan Kabid Humas Polda Kaltim, Kombes Pol Yuliyanto. 

"Tim dari Mabes bertugas memberikan asistensi," kata Yulianto dikonfirmasi media ini, Kamis (27/11).

Menurut Yuliyanto, tim tersebut berasal dari Bareskrim Polri melalui Birowassidik [Pengawas penyidikan] serta tim dari Itwasum [Pengawas Umum] Polri. “Dari Mabes Polri sudah ada dua tim yang datang terkait dengan penanganan Narkoba di Kabupaten Kutai Barat,” ujarnya.

Fokus utama asistensi ialah penanganan penyerahan terduga penyalahgunaan narkoba dari Kodim 0912/Kubar ke Polres Kutai Barat yang terjadi beberapa hari sebelumnya. Tim juga memeriksa apakah seluruh prosedur sudah sesuai ketentuan.

“Yang dicek adalah apakah langkah-langkah yang sudah dilakukan itu taat asas, sesuai ketentuan, dan mengikuti SOP yang berlaku,” kata Yuliyanto.

Ia menegaskan bahwa komitmen Polri dalam menangani kejahatan narkoba tidak boleh diragukan karena kasus narkotika dianggap sebagai kejahatan luar biasa. “Penanganan penyalahgunaan narkoba di Kalimantan Timur dilakukan dengan sungguh-sungguh, tidak main-main,” tegasnya.

Polda Kaltim menyatakan akan terus berkoordinasi dengan Mabes Polri untuk meningkatkan profesionalitas, akuntabilitas, dan efektivitas penanganan kasus narkotika di wilayahnya.

Penjelasan TNI

Sejumlah prajurit TNI memilih walk-out saat gelar perkara di Polres Kutai Barat. Foto: tangkapan layar

Di sisi lain, TNI memberikan penjelasan atas kabar dugaan cekcok antara personel Kodim 0912/Kutai Barat dan anggota Polres Kutai Barat. Isu itu muncul setelah beredar kabar bahwa polisi diduga “melepas” enam orang yang sebelumnya diamankan TNI dalam sebuah penggerebekan.

Klarifikasi disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Kolonel Inf Donny Pramono, yang menegaskan bahwa para terduga sedang menjalani asesmen rehabilitasi dan bukan dilepas bebas.

“Setiap proses lanjutan sepenuhnya berada dalam kewenangan aparat penegak hukum yang berwenang,” ujar Donny, dikutip dari Tempo. Ia menyebut TNI hanya membantu penggerebekan dan tidak mengambil tindakan sepihak.

Donny juga meminta publik tidak terpancing isu yang belum terverifikasi. “Setiap informasi yang berkembang tetap akan diklarifikasi melalui koordinasi antara Kodam, Polri, dan pihak terkait lainnya agar tidak menimbulkan kesalahpahaman,” katanya.

Video berdurasi 30 detik yang memperlihatkan anggota TNI walk-out dari rapat internal turut memperkuat spekulasi adanya ketegangan. Isu itu dikaitkan dengan dugaan kekecewaan karena polisi dianggap tidak menindaklanjuti enam terduga yang diamankan Kodim.

Wakapolres Kutai Barat, Kompol Subari, menjelaskan bahwa keenam orang tersebut merupakan pelaku penyalahgunaan narkotika yang tengah menjalani asesmen di BNN Kabupaten Kutai Barat untuk keperluan rehabilitasi. “Enam pelaku penyalahgunaan narkotika sudah kami limpahkan ke BNN,” kata Subari. Ia memastikan koordinasi dengan TNI tetap berjalan. “Kami tetap solid kompak untuk memberantasi kejahatan peredaran narkotika khususnya di Kutai Barat.”

Kapolres Kutai Barat AKBP Boney Wahyu Wicaksono juga membantah adanya pelepasan. “Tidak benar. Saat ini keenam terduga sedang dilakukan asesmen di BNNP Kaltim untuk mengetahui peran masing-masing,” katanya, dikutip dari Kompas. Ia menjelaskan bahwa rapat dalam video itu merupakan gelar terbatas Polres, Kodim, dan BNK untuk menyelaraskan informasi penggerebekan yang dilakukan anggota Kodim tanpa pendampingan Satuan Narkoba Polres.

Boney mengakui sempat terjadi ketidaksepahaman mengenai mekanisme penanganan kasus narkotika sesuai UU 35/2009 dan KUHAP. “Belum selesai gelar, ada rekan dari Kodim yang kurang sepaham dengan mekanisme yuridis, sehingga mereka memilih untuk keluar lebih dulu,” ujarnya. Meski sempat panas, ia memastikan situasi tetap kondusif. “Melalui koordinasi dengan Dandim, pihak Kodim akan terus bersinergi dalam pemberantasan narkoba sebagai musuh bersama,” katanya.

Kapolres meminta publik menunggu hasil pemeriksaan resmi terhadap enam terduga yang menjalani asesmen di BNNP Kaltim dan tidak terpancing informasi yang belum terverifikasi.


Editor : Maulana

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%0%
Sebelumnya :
Berikutnya :

Komentar Facebook

komentar