Investasi raksasa pengolahan sawit di Balikpapan dipandang sebagai mesin baru hilirisasi dan transformasi ekonomi Kaltim.
EKSPOSKALTIM, Balikpapan - Operasional pabrik pengolahan minyak sawit di Balikpapan dinilai memperkuat rantai pasok industri nasional sekaligus meningkatkan daya saing Kalimantan Timur melalui hilirisasi sumber daya alam. Hal itu disampaikan Kepala Dinas ESDM Kaltim, Bambang Arwanto.
"Masuknya investasi skala besar ini membuktikan kepercayaan investor global terhadap iklim usaha yang sangat kondusif di wilayah penyangga Ibu Kota Nusantara," ujar Bambang di Samarinda, Jumat.
Pemprov Kaltim menilai investasi teknologi tinggi itu sejalan dengan arah transformasi ekonomi daerah menuju industrialisasi modern pascatambang.
Menurut Bambang, kolaborasi dengan mitra internasional seperti Posco International dan GS Caltex membuka peluang transfer teknologi mutakhir bagi para insinyur dan tenaga kerja lokal. Penyerapan tenaga kerja terampil di pabrik tersebut disebut berdampak langsung pada peningkatan kesejahteraan masyarakat dan perputaran ekonomi di wilayah sekitar.
“ARC akan memberikan nilai tambah bagi industri sawit nasional karena tidak hanya menghasilkan bahan baku, tetapi juga menciptakan value chain melalui proses pemurnian dan pengolahan yang berstandar tinggi,” kata Wakil Menteri ESDM Yuliot Tanjung saat meninjau dampak ekonomi fasilitas itu di Kawasan Kariangau, Balikpapan, Rabu (19/11).
Fasilitas industri baru PT AGPA Refinery Complex (ARC) memiliki kapasitas produksi mencapai 500 ribu ton per tahun untuk memenuhi pasar domestik maupun ekspor. Volume sebesar itu menempatkan ARC sebagai salah satu pabrik pengolahan turunan sawit terbesar dan paling strategis di kawasan timur Indonesia.
"Kehadiran infrastruktur industri ini mengubah pola ekonomi daerah yang sebelumnya bertumpu pada penjualan bahan mentah menjadi produk bernilai tambah tinggi," ujarnya.
Hilirisasi produk kelapa sawit dinilai menjadi kunci strategis bagi Indonesia untuk menjaga daya saing dan meningkatkan pendapatan negara di tengah ketatnya persaingan global. Penerapan teknologi canggih dalam proses pemurnian di pabrik itu juga memastikan efisiensi energi sehingga biaya operasional dapat ditekan serendah mungkin.


