Penajam, EKSPOSKALTIM — Tiga pekerja tewas tertimbun tanah saat melakukan penggalian manual di area proyek Refinery Development Master Plan (RDMP) Lawe-Lawe, Desa Girimukti, Kabupaten Penajam Paser Utara, Selasa (28/10) sekitar pukul 16.30 Wita. Satu pekerja lainnya mengalami luka ringan setelah tertimpa material longsoran.
Insiden bermula ketika pekerjaan penggalian yang semula menggunakan alat berat dialihkan secara manual karena terdapat pipa jaringan yang menghalangi proses ekskavasi. Ketika itu tujuh pekerja turun bergantian ke dalam galian sedalam sekitar 2,5 hingga 3 meter. Tak lama kemudian, dinding tanah amblas dan menimbun tiga pekerja yang masih berada di bawah.
“Kalau untuk kronologisnya kita mendapat laporan dari masyarakat, ya korbannya ada tiga yang meninggal dunia, satu dirawat di rumah sakit,” ucap Kasat Reskrim Polres PPU, AKP Dian Kusnawan dikonfirmasi media ini, Rabu (9/10).
Korban meninggal masing-masing bernama Tri Mulyono, Wendi Atnan Biu, dan Hadi Martani. Ketiganya berhasil dievakuasi namun dinyatakan meninggal dunia. Sementara satu pekerja lainnya, Tri Mujianto, yang juga mandor di lokasi proyek, hanya mengalami luka ringan akibat tertimpa material longsor susulan.
Jenazah para korban telah diserahkan kepada keluarga. Satu korban merupakan pekerja lokal yang telah dimakamkan di Penajam. Sedangkan dua lainnya berasal dari Tanah Toraja dan Lampung Tengah, dan jenazah keduanya telah dikirim ke daerah asal. Korban selamat masih menjalani perawatan di RSUD Ratu Aji Putri Botung.
“Nah, jadi dari kejadian itu indikasinya memang longsor waktu mereka sedang melakukan pekerjaan,” ucap Dian.
Polisi telah memeriksa sejumlah saksi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) bersama tim inafis pada Rabu siang. “Ini semua masih penyelidikan karena hari ini juga kita baru laksanakan olah TKP dan perkembangan kasus,” jelasnya.
Ia menegaskan aspek keselamatan kerja menjadi perhatian serius dalam penanganan kasus ini. Jika ditemukan adanya unsur kelalaian, baik dalam penerapan K3 maupun SOP pengawasan pekerjaan, maka perkara akan ditingkatkan ke tahap penyidikan.
Pendalaman media ini menunjukkan bahwa insiden terjadi di area pekerjaan jaringan pipa proyek RDMP yang dikerjakan oleh PT Semen Indonesia Logistik (Silog) selaku subkontraktor.
Vice President Legal & Relation PT Kilang Pertamina Balikpapan (KPB), Asep Sulaeman, menyampaikan belasungkawa atas musibah tersebut. “Kami menyampaikan belasungkawa atas musibah yang terjadi. Prioritas utama saat ini adalah penanganan terhadap korban serta dukungan kepada keluarga yang ditinggalkan,” ujarnya, dikutip dari Nomorsatukaltim.com.
Asep menjelaskan PT Kilang Pertamina Balikpapan bersama PT Silog sedang melakukan investigasi menyeluruh untuk mengetahui penyebab kejadian. Hasil penyelidikan itu nantinya menjadi dasar bagi langkah-langkah perbaikan dan pencegahan di lapangan.
“Pihak terkait saat ini tengah melakukan investigasi. Hasilnya akan menjadi dasar bagi langkah perbaikan dan pencegahan agar kejadian serupa tidak terulang,” harapnya.








Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !