
Penajam, EKSPOSKALTIM - Sektor pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara bakal naik kelas. Bekerja sama dengan PT Informasi Geo Sistem (IGS) salah satu BUMN Korea Selatan, pemerintah bakal menggarap sektor smart farming.
"Juni 2025, sudah tanda tangan kesepakatan, tapi masih perlu dibahas hukumnya, sistem penyaluran dan peruntukan anggaran tersebut," ujar Kepala Badan Perencanaan, Penelitian dan Pengembangan (Bapelitbang) Kabupaten Penajam Paser Utara Tur Wahyu Sutrisno ketika ditanya menyangkut kelanjutan kerja sama dengan Korea Selatan di Penajam, Rabu (16/7).
Kerja sama yang disepakati merupakan program bantuan hibah dari Pemerintah Korea Selatan terhadap sektor pertanian dan pengembangan pangan di Indonesia melalui Kementerian Pertanian, sehingga memiliki peluang yang sangat baik.
"PT IGS salah satu BUMN yang memperoleh dana hibah dari Korea Selatan dengan pelaksanaan kegiatan selama tiga tahun," jelasnya.
Pembahasan mengenai dana hibah masih terus bergulir, lanjut dia, sehingga belum dapat dipastikan dana hibah dari BUMN Korsel tersebut disalurkan langsung ke rekening daerah atau melalui pemerintah pusat.
Dana hibah dari BUMN Korsel Rp300 miliar bakal digunakan membangun infrastruktur pertanian, program smart farming atau pertanian cerdas, peningkatan sumber daya manusia (SDM) petani dan penyuluh pertanian serta pengembangan benih padi unggul.
Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara diminta melengkapi berkas-berkas administrasi seperti surat pernyataan dukungan dari pemerintah kabupaten dan provinsi setempat.
Proses dana hibah tersebut masih cukup panjang, kata dia, karena berkaitan dengan kerja sama antara pemerintah Indonesia dengan pemerintah Korea Selatan.
"Program penggunaan dana hibah Rp300 miliar diusulkan untuk peningkatan dan pengembangan sektor pertanian di Kabupaten Penajam Paser Utara," demikian Tur Wahyu Sutrisno.
Kabupaten Penajam Paser Utara memiliki potensi pertanian yang besar, terutama dalam produksi padi dan pengembangan agrowisata. Lahan pertanian yang luas, sekitar 9.000 hektare, serta adanya 700 kelompok tani,
Potensi besar dalam produksi padi, dengan lahan sawah produktif mencapai 7.900 hektare yang tersebar di empat kecamatan.
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !