24 Oktober 2025
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Peneliti China Identifikasi 30 Obat Potensial Tangani Virus Corona


Peneliti China Identifikasi 30 Obat Potensial Tangani Virus Corona
ilustrasi. (int)

EKSPOSKALTIM.com - Warga dunia diselimuti ketakutan dengan merebaknya wabah penyakit akibat virus corona (coronavirus atau 2019-nCoV). Dengan terus bertambahnya kasus infeksi dan korban jiwa, tim peneliti berpacu dengan waktu untuk segera menemukan obatnya.

Dilansir dari laman Xinhua, tim peneliti Tiongkok dikabarkan telah mengidentifikasi setidaknya 30 obat potensial untuk mengobati virus corona.

Baca juga: Selain Kurang Tidur, 4 Kebiasaan Ini Picu Gangguan Mental

Calon Obat Potensial untuk Mengobati Coronavirus

Chinese Academy of Science (CAS) menerangkan, tim penelitinya memang telah memilih 30 obat yang terdiri atas produk alami dan obat-obatan tradisional khas Negeri Tirai Bambu.

Tak bekerja sendirian, CAS juga dibantu oleh Universitas ShanghaiTech dalam mencari obat lewat kombinasi skrining virtual dan tes enzimologi untuk memerangi virus 2019-nCoV tersebut.

Dua belas obat potensial tersebut di antaranya meliputi obat-obatan anti HIV seperti indinavir, saquinavir, lopinavir, carfilzomib dan ritonavir; dua obat anti virus pernapasan syncytial; obat anti skizofrenia; serta imunopresan.

Selain itu, beberapa obat tradisional Tiongkok yang mungkin mengandung komponen efektif terhadap virus corona, seperti Polygonum cuspidatum, juga diteliti.

Obat-obatan tersebut nantinya akan diberikan kepada pasien yang memiliki gejala pneumonia akibat virus corona. Tim akan melakukan tes lebih lanjut pada kandidat dan akan diberikan panduan studi klinis serta bentuk perawatannya.

Mendapat Banyak Bantuan dari Banyak Universitas

Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Tiongkok pada hari Senin (27/1) merilis informasi tentang strain novel coronavirus pertama yang berhasil diisolasi dari sampel lingkungan. Informasi ini termasuk gambar mikroskopis elektron dari virus, primer, dan probe untuk deteksi virus.

Universitas Tsinghua di Beijing juga mengumumkan bahwa mereka akan memberikan sumber daya untuk tim peneliti yang sedang mengerjakan pengobatan virus corona.

Sementara itu, Sekolah Ilmu Farmasi Universitas Tsinghua dan Global Health Drug Discovery Institute akan menyediakan platform penyaringan dan beberapa perpustakaan gabungan.

Dengan bantuan sumber daya dan data, para peneliti dapat melakukan penelitian obat coronavirus dengan lebih maksimal. Sumber data praklinis dan klinis yang relevan juga akan membantu memprediksi efektivitas obat.

Jangan Percaya Berita Hoaks tentang Pengobatan Virus Corona

Bila menelusuri internet dan media sosial, masih banyak yang percaya hoaks tentang obat virus corona. Salah satunya adalah bawang putih yang katanya dapat membuat pasien sembuh total.

Dari KlikDokter, dr. Alvin Nursalim, SpPD, mengatakan bahwa itu adalah kabar bohong. Sebab, sampai saat ini memang masih belum ada obat dan vaksin untuk mengobati dan mencegah infeksi akibat virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan ini.

Selain bawang putih, rumor juga beredar bahwa virus corona bisa dibunuh dengan alkohol atau bahkan dengan minum cairan pemutih (bleaching). Ini tidak benar!

Ada pula yang berpendapat bahwa sebetulnya vaksin sudah ditemukan, tetapi pemerintah Tiongkok menyembunyikannya rapat-rapat. Bahkan, beberapa media Barat berspekulasi bahwa vaksin tersebut nantinya akan dikeluarkan dengan harga selangit.

Padahal, kini pemerintah Tiongkok sendiri tengah kewalahan dan berjuang mati-matian dalam menangani penyebaran infeksi yang bisa mematikan ini.

Seperti sudah disebutkan, vaksin dan obat untuk memerangi virus corona masih terus dikembangkan. Sementara menunggu, pemerintah masih berusaha siang dan malam untuk menghentikan penyebaran virus, termasuk di antaranya membangun rumah sakit darurat untuk menampung pasien.

Baca juga: Jangan Langsung Cek Ponsel Saat Bangun Tidur, Ini Alasannya

Cara Mencegah Penularan Virus Corona

Sembari menunggu kabar baik, Anda dianjurkan untuk ekstra waspada dan menerapkan langkah-langkah pencegahan, meskipun di Indonesia belum ada kasus positif virus corona yang terkonfirmasi.

Rekomendasi langkah pencegahan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia antara lain:

• Rutin beraktivitas fisik, 30 menit setiap harinya.

• Menerapkan pola makan bergizi seimbang dan perbanyak asupan sayur dan buah.

• Cuci tangan pakai sabun dan air mengalir setelah dari tempat umum, setelah menyentuh barang yang banyak dipegang orang lain, dan sebelum makan.

• Jaga hidrasi tubuh dengan minum air putih setidaknya 8 gelas per hari.

• Tidak merokok (baik rokok konvensional maupun rokok elektrik) dan tidak minum minuman beralkohol.

• Konsumsi makanan yang matang sempurna dan jangan makan daging dari hewan yang berpotensi menularkan.

• Jaga stamina, kesehatan, dan konsentrasi dengan tidur dan istirahat cukup.

• Gunakan masker bila batuk atau tutup mulut dengan lengan atas bagian dalam serta terapkan etika batuk.

• Jika mengalami demam, batuk, pilek, dan sesak napas, segera periksakan diri ke fasilitas kesehatan.

Pertolongan Pertama Jika Ada yang Terinfeksi Virus Corona

Bila suatu hari (ketuk meja) di Indonesia ada yang terjangkit virus corona, atau seseorang punya gejala mirip infeksi virus tersebut, bentuk pertolongan pertamanya menurut dr. Devia Irine Putri dari KlikDokter adalah:

• Istirahat yang cukup. Jangan beraktivitas dulu sebelum sembuh.

• Minum air putih yang banyak. Disarankan untuk minum 8 gelas per hari.

• Minum obat penurun demam seperti parasetamol atau ibuprofen. •

Jika sesak napas dan batuknya parah hingga menjurus pada penurunan kesadaran, lebih baik orang itu segera dibawa ke rumah sakit untuk diisolasi agar tak menulari orang lain.

Semoga penelitian tentang obat dan vaksin untuk memerangi coronavirus bisa segera rampung. Bila masih ada pertanyaan seputar gejala dan cara pencegahan virus corona, tim dokter lewat fitur Live Chat KlikDokter siap menjawab kekhawatiran Anda 24 jam.

Reporter : sumber: klikdokter.com    Editor : Abdullah

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%0%


Comments

comments


Komentar: 0