EKSPOSKALTIM.com, Bontang - Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-P3M) Kota Bontang, menggelar pelatihan pendampingan anak disabilitas korban kekerasan, di Ballroom Hotel Tiara Surya, Kota Bontang. Berlangsung selama 3 hari, dari 17 hingga 19 September 2018.
Pelatihan ini diikuti tenaga pendidik Sekolah Luar Biasa (SLB) se-Kota Bontang, anggota Tripang Laut di 15 kelurahan, Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Bontang, Pekerja Sosial (Peksos), Perwakilan Polres Bontang, Puskesmas, Pendamping Program Keluarga Harapan (PKH), serta pendamping Kelompok Usaha Bersama (Kube).
Baca juga: Rutin Adakan Pembinaan, DKP3 Ingin Nelayan Bontang Mandiri
Adapun narasumber pada kegiatan ini yakni Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Maulani Rotinsulu, dan Vitria Lazarini dari P2TP2A Provinsi DKI Jakarta.
Kepala Dinsos- P3M Bontang, Abdu Safa Muha mengatakan, pelatihan ini merupakan amanah undang-undang nomor 23 tahun 2002 tentang perlindungan anak dan undang-undang nomor 8 tahun 2016 tentang penyandang disabilitas.
Suasana pelatihan pendampingan anak disabilitas korban kekerasan.
Pelatihan ini sendiri, kata dia, untuk meningkatkan pengetahuan dan kapasitas pendamping khususnya dikalangan tenaga pendidik, tenaga kesehatan, masyarakat dan instansi terkait yang bersentuhan langsung dengan anak penyandang disabilitas.
"Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pendampingan khususnya terhadap para disabilitas, dimana pada akhir-akhir ini adanya kekerasan yang mengarah kepada penyandang disabilitas sebagai korbannya," ucapnya.
Baca juga: Banyak Data Loss, Hasil Tangkapan Ikan di Bontang Masih Fluktuatif
Dengan adanya pelatihan tersebut, Abdu Safa Muha berharap bisa menambah jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) yang terlatih, baik dari segi kuantitas dan kualitasnya dalam merespon, mendampingi serta menangani anak disabilitas khususnya korban kekerasan. Pun memperkuat sinergi semua stake holder terkait.
"Dengan acara ini, semoga bisa menjadi forum komunikasi dalam menggiatkan kepedulian terhadap anak-anak dengan disabilitas, khususnya yang menjadi korban kekerasan,” ujarnya.
Di sisi lain, pada kesempatan ini, Dinsos-P3M Bontang juga mendapat bantuan berupa alat bantu dengar sebanyak 11 buah, kursi roda 2 buah, serta Al-Quran brailer 19 buah. (adv)
Video Kepala Adat Besar Kutai Timur Tolak Adanya Deklarasi #2019 Ganti Presiden
ekspos tv
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !