EKSPOSKALTIM.com, Samarinda - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) telah merilis 16 Provinsi yang siap melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), pada jenjang SMA/SLTA Sederajat tahun 2018 yang akan dimulai pada Senin 9 April 2018.
Dari 16 provinsi tersebut, sayangnya Kaltim tidak masuk sebagai provinsi yang siap untuk menyelenggarakan UNBK.
Anggota Komisi IV DPRD Kaltim Rita Artaty Barito pun angkat bicara. Menurutnya, Pemprov Kaltim melalui Dinas Pendidikan Kaltim terkesan abai atas pelaksanaan program nasional tersebut. Kata dia, Disdik Kaltim tidak maksimal untuk menyukseskan 100 persen UNBK berjalan di Kaltim tahun ini.
Baca: Seleksi Calon Sekwan DPRD Kaltim Dibuka, Ini Tanggapan Dewan
"Memang tidak semudah membalik tangan dalam menangani hal seperti ini. Dan saya menilai, dari Dinas terkait juga kurang greget dan kurang tanggap cepat dalam persoalan ini. Disdik terkesan menyepelekan UNBK," kata Rita via telepon, Sabtu (7/4/2018).
Di regional kalimantan secara nasional, hanya Kaltim yang belum dapat menjalankan UNBK secara keseluruhan. Kaltim, sebutnya, kalah dengan Kalimantan Utara yang notabenenya provinsi baru namun dapat sukses siap menyelenggarakan UNBK tahun ini.
Politikus Partai Golkar ini pun menilai, tak siapnya UNBK di Kaltim karena masalah infrastruktur yang belum merata di kabupaten/kota. Misalnya, masih banyak sekolah di Kaltim yang belum tersedia fasilitas laptop.
"Mungkin karena banyak sekolah di Kaltim yang belum bisa memakai atau menggunakan laptop, mereka tidak siap. Kedua kerena banyak murid yang belum bisa menggunakan laptop kerena mereka tinggal di daerah pinggiran atau desa yang sulit jangkauan dari signal yang bagus," bebernya.
Dengan tidak menggunakan sistem UNBK, pelajar SMA/sederajat di Kaltim menggunakan sistem berbasis Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP). Meski dengan soal dan uji kompetensi yang sama, namun Rita menilai secara gengsi beda kelas antara fasilitas UNBK dengan UNKP.
"Kita berharap ini tahun terakhir anak-anak pelajar kita menggunakan UNKP. Tahun depan harus menggunakan sistem UNBK agar mengikuti perkembangan zaman. Dan pemprov harus siap menyiapkan fasilitas yang dibutuhkan. Kita akan perjuangkan ini," pungkasnya.
Baca: Dewan Karang Paci Minta Evaluasi Pulau Terluar di Berau
Ujian nasional (UN) kali ini akan dilakukan dengan dua sistem, yakni Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) dan Ujian Nasional Kertas Pensil (UNKP). Dan pada Senin (9/4) mendatang, para pelajar SMA dibeberapa provinsi sudah bisa menjalankan UNBK.
Dari data yang dirilis oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, menunjukkan bahwa sebanyak 16 provinsi nantinya akan melaksanakan UNBK secara penuh. Ke-16 provinsi tersebut adalah Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Kalimantan Utara, Bangka Belitung, Gorontalo, Kalimantan Tengah, Jogjakarta, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Barat, Aceh, Lampung, DKI Jakarta, Banten, Sulawesi Selatan, Jawa Timur, dan Jawa Barat.
Sayangnya, beberapa daerah belum bisa melaksanakan UNBK dan akan masih menggunakan sistem UNKP. Sekolah di Maluku diketahui paling banyak menggelar UN dengan sistem kertas pensil, yaitu sebanyak 69 persen. Kemudian disusul daerah Kepulauan Riau sebanyak 55 persen, NTT sebanyak 51 persen, dan Papua Barat sebanyak 50 persen. (adv)
Tonton juga video menarik di bawah ini:
VIDEO: Lembaga Adat Besar Kutim Sambangi PT Indominco
ekspos tv








Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !