
EKSPOSKALTIM, Balikpapan - Sebagai kota jasa dan industri, Kota Minyak selalu menarik dikunjungi pendatang dari luar daerah. Umumnya arus balik setelah mudik lebaran menjadi momen yang pas dan dimanfaatkan perantau mencoba peruntungan.
Wakil Wali Kota Balikpapan Rahmat Mas'ud menilai hal ini sangat memungkinkan terjadi. Balikpapan, menurut wawali adalah kota terbuka yang bisa saja didatangi masyarakat dari berbagai daerah. Apalagi mengingat posisi strategis Balikpapan sebagai pintu gerbang Kalimantan Timur.
Hal ini menjadi perhatian serius pemerintah kota. Kata wawali, mekanisme pengawasan akan diperketat dimulai saat arus balik. "Ya, ini resiko sebagai kota terbuka," katanya, saat ditemui di halal bihalal ketua DPRD Balikpapan, Selasa (4/7).
Pintu-pintu masuk seperti di pelabuhan akan dimaksimalkan pengawasan dan pendataan bagi pendatang dengan memeriksa dan mencatat identitas. "Kita juga akan meminta data domisili sementara selama di Balikpapan, " tegasnya. Wawali juga meminta ketua RT untuk pro-aktif memantau serta mendata warga baru yang masuk di lingkungannya.
Terpisah, Kepala Satpol PP Balikpapan AKBP Freddy Pasaribu mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan skenario pengawasan menyikapi arus perpindahan penduduk yang disinyalir bakal terjadi. Bahkan dalam waktu dekat, kata dia, jajarannya akan langsung melaksanakan fungsi pengawasan dan pendataan di Pelabuhan Semayang Balikpapan.
"Identitas harus lengkap, tujuan ke Balikpapan untuk apa?. Nah, ini yang harus diperhatikan, " ujarnya.
Selain itu, satuan penegak hukum daerah ini juga akan melakukan operasi langsung mendatangi indekos, rumah sewa dan lokasi proyek-proyek di Kota Minyak yang memungkinkan menjadi tujuan awal para pendatang.
"Kalau kita dapati pelanggaran tentu ada sanksi yang akan diberikan.Kita akan pantau dan proses itu, " tegasnya.
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !