17 Mei 2024
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Hendak Menyeberang ke Pulau Babi, 1 Remaja Hilang Terseret Arus


Hendak Menyeberang ke Pulau Babi, 1 Remaja Hilang Terseret Arus
Sekira pukul 09.00 Wita, korban Rifki bersama lima orang kawannya bertemu di pantai belakang Melawai untuk bersama memancing di Pulau Babi. Tampak personel SAR gabungan dari Basarnas Kaltim, BPDB Balikpapan dan polisi di sekitar lokasi kejadian. (Dok Basarnas)

EKSPOSKALTIM, Balikpapan - Gusti masih tidak menyangka jika niat mengisi waktu luang dengan memancing berujung petaka. Biasanya ia hanya pergi berdua dengan Rifki untuk memancing.  

Tapi pada Kamis (11/5) kemarin berbeda, Gusti (16) pergi berenam dengan Aden (16), Rizky (15), Wahid (16), Ibnu (16), dan Rifki (16).   

Ia menyesalkan, akhirnya rencana itu berakibat hilangnya Rifki. Sekira pukul 09.00 Wita, mereka berenam janji bertemu di kawasan pantai belakang Melawai untuk bersama memancing di Pulau Babi. 

Menurut Gusti, ia dan Rifki memang kerap memancing bersama. Merasa sudah paham medan, mereka pun sementara memancing di tepi sambil menunggu air laut surut.  

Niat dari awal mereka memang akan menyeberang ke Pulau Babi. Pagi itu air masih setinggi dada jika diseberangi. Masih belum berani meski tujuan sudah terlihat, keenam ABG itu masih sabar menunggu sambil memancing.

"Kita nggak kesana (Pulau Babi), soalnya pertama saya coba air masih tinggi," ungkapnya sambik memberi isyarat tangan di dada. 

Hingga beberapa kali umpan menyangkut, Rifki mulai kesal dan tidak sabar untuk menyeberang. Biasanya, untuk sampai di Pulau Babi mereka hanya perlu berjalan kaki saja. Dari tepi pantai melawai, Gusti dan Rifki sudah biasa berjalan menyeberang dan biasanya kedalaman air hanya sepinggang mereka. 

"Waktu itu dia (Rifki) bilang, nyebrang aja sudah. Kan memang tujuan kesana (Pulau Babi). Kita sama sekali nggak mikir apa-apa, nyebrang aja sudah, pas saya turun, ternyata sudah se perut, saya kira aman aja jadi jalan terus," kata Gusti.

Semakin ketengah, rupanya kedalaman air makin tinggi. Hingga mencapai dada, mereka masih berusaha menyeberang. 

Menurut Gusti, saat itu ia merasakan arus bawah cukup kuat. Sempat menabrak batu, Gusti akhirnya terseret arus. Sandal Gusti jatuh, tak lama tas miliknya ikut hanyut.

Dirinya lalu mengejar tas miliknya dan sadar rupanya arus makin kencang lantaran laut menjelang surut. Lelah, dirinya menyerah dan membiarkan barangnya hanyut. 

"Saya lepas semuanya, saya sudah capek. Wakti itu saya lihat Rifki masih aman, dia yang kasih tau teman-teman lain untuk tolong saya," ungkapnya. Mereka lalu mengulurkan kayu utuk digapai Gusti. "Saya coba pegang kayunya, tenyata lepas. Aden lalu berusaha nolong dengan cara ngangkat saya. Akhirnya salik bantu tarik," katanya. 

Aden yang beusaha menolong Gusti ditarik Wahid, Wahid ditarik Rifki, Rifki ditarik Ibnu, sementara Rizky sudah sampai di pulau tujuan dengan selamat. Sekuat tenaga mereka salin memegang, namun rupanya arus lebih kencang.

Tak lama hempasan ombak membuat mereka terpencar. Gusti mengaku tidak tahu nasib kawan-kawannya setelah itu. "Setelah lepas semua saya makin ketengah. Nggak tau yang lain kemana, sampai akhirnya saya berusaha ngapung aja karena beberapa kali tenggelam," kata Gusti.

Ia mulai kehabisan nafas dan kram pada kaki. Merasa kawan-kawannya sudah selamat, tak lama ada perahu mendekatinya dan menjulurkan dayung. Si pemancing berperahu itu menyuruhya memegang erat dayung dan naik ke perahu.

Karena kondisi yang sudah kelelahan, Gusti akhirnya hanya disuruh berpegangan di pinggiran perahu hingga ke menuju ke batu-batu. Sedikit lega, ia pun berbaring setelah diselamatkan. "Habis itu ditanya sisa berapa yang belum ada, kita baru sadar Rifki nggak ada," ujarnya. 

Menurut Gusti, ia dan kawan-kawannya sebenarnya bias berenang, namun tidak terlalu piawai. Apalagi arus yang sangat kencang membuat mereka kesulitan bertahan dan kelelahan. Diketahui Gusti dan kawan-kawannya adalah teman satu sekolah kecuali Rizky yang sih SMP. "Kita satu sekolah, sama Rifki saya sebangku di SMK 6," sebutnya. 

Meski menyesal, namun upaya satu-satunya tinggal melakukan pencarian Rifki. Sekira pukul 12.00 Wita kelima remaja ini terlihat dimintai keterangan petugas Polsek KP3 Semayang. Selain Gusti, ada Aden yang menanti giliran memberi keterangan pada petugas. Pakaian 5 remaja itu pun terlihat masih kuyup dan mereka menggigil. 

"Kalau saya baru dua kali kesitu (Pulau Babi), biasanya di Banua Patra aja," katanya. Aden adalah salah satu yang tidak terlalu nekat. Ia mengaku sempat mencegah kawan-kawannya menyebrang lantaran takut saat melihat ombak yang masih kuat.

Namun saat salah seorang bersikeras akhirnya ia mau juga. Ia yang takut ditinggal pun akhirnya ikut menyebrang. Dirinya sempat menolong Gusti yangs empat tenggelam. Fokusnya tertuju pada Gusti, sehingga tidakbtahu posisi Rifki. 

"Saya dorong, lihat kesamping. Waktu fokus ke Gusti, saya berusaha nolong dia aja tanpa perhatikan Rifki," tandasnya. Saat dinyatakan hilang, Rifki menggunakan jaket hitam dan celana pendek. Remaja ini merupakan warga Sumber Rejo, Balikpapan Tengah.

 

Reporter : Slamet Riyadi     Editor : Fariz Fadhillah

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%0%


Comments

comments


Komentar: 0