EKSPOSKALTIM, Bontang - Safety Riding adalah sebuah bentuk pola perilaku untuk berkendara yang nyaman dan aman, baik untuk diri sendiri maupun pengguna jalan yang lain (pengendara maupun pejalan kaki)

"Dalam garis besar, Safety Riding merupakan cara kita menjaga keselamatan dalam berkendara baik itu pada jalanan hujan, kering, maupun berpasir," kata Bripda Agung, salah satu personil Sabhara Polres Bontang, saat memberikan pemahaman Safety Riding di Pekan Raya Bontang belum lama ini, Selasa (12/10) malam.

Demi keselamatan, kita harus memperhatikan beberapa hal dalam berkendara baik di medan yang biasa, maupun di medan extream sekalipun.

"Secara umum, posisi safety dalam berkendara baik itu motor besar maupun motor matic sama saja. Hanya yang membedakan diposisi hendlingnya saja. Khusus untuk motor besar atau motor-motor yang menggunakan gir, posisi tangan kita harus sedikit dibuka agar pada saat kita berkendara sedikit nyaman, serta posisi kaki menjepit diantara tabung bahan bakar," urainya

Saat kita ingin mengerem, ada tehnik yang aman yaitu jari tangan jangan sampai menyentuh handling rem. Karena jika ada keadaan darurat, maka kita akan refleks menekan rem secara penuh.

Lebih lanjut ia menjelaskan, posisi jari yang berada di handling rem saat mengendarai sepeda motor, itu adalah posisi yang salah. Yang benar menurutnya,  posisi jari tidak berada di hendling rem.

“Karena jika jari di posisi handling rem dan terjadi keadaan darurat, maka jari akan refleks dan langsung menekan. Yang benar adalah posisi jari tidak menyentuh handling rem, dan jika terjadi emergensi maka hanya dua jari yang akan menekan," paparnya.

Ia mengimbuhkan, ada tiga tekhnik pengereman bagi pengendara sepeda motor yaitu, pada kecepatan 30 kilo meter perjamhanya menggunakan rem kaki. Pada kecepatan 30 sampai 80 kilo meter perjam, gunakan kombinasi rem depan dan belakang. Dan yang terakhir, kecepatan di atas 80 kilo meter perjam menggunakan rem depan saja, dan ini diperuntukkan khusus bagi pembalap profesional.