22 Oktober 2025
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Harga Emas Hari Ini Merosot Tajam


Harga Emas Hari Ini Merosot Tajam
Harga emas hari ini turun hingga Rp57 ribu per gram. Foto ilustrasi ANTARA

Jakarta, EKSPOSKALTIM — Harga emas batangan PT Aneka Tambang (Antam) terpantau merosot tajam pada Sabtu (18/10). Bersandar laman resmi Logam Mulia, harga emas turun Rp57.000 menjadi Rp2.428.000 per gram dari posisi sebelumnya Rp2.485.000.

Harga buyback atau pembelian kembali juga turun ke Rp2.277.000 per gram. Emas Antam tersedia dalam berbagai ukuran mulai 0,5 gram hingga 1 kilogram (1.000 gram).

Transaksi pembelian emas dikenakan pajak sesuai Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 34/PMK.10/2017, yakni PPh Pasal 22 sebesar 0,45 persen untuk pemegang NPWP dan 0,9 persen bagi non-NPWP.

Sementara untuk penjualan kembali emas batangan ke Antam, transaksi di atas Rp10 juta dikenakan PPh Pasal 22 sebesar 1,5 persen bagi pemegang NPWP dan 3 persen bagi non-NPWP. Potongan pajak buyback dipotong langsung dari total nilai transaksi.

Berikut daftar harga emas batangan Antam per Sabtu (18/10):

0,5 gram: Rp1.264.000

1 gram: Rp2.428.000

2 gram: Rp4.796.000

3 gram: Rp7.169.000

5 gram: Rp11.915.000

10 gram: Rp23.775.000

25 gram: Rp59.312.000

50 gram: Rp118.545.000

100 gram: Rp237.012.000

250 gram: Rp592.265.000

500 gram: Rp1.184.320.000

1.000 gram: Rp2.368.600.000

Berdasarkan catatan media ini, penurunan harga emas umumnya dipicu oleh penguatan dolar AS, kenaikan suku bunga, dan melemahnya permintaan investasi. Saat dolar menguat, harga emas jadi lebih mahal bagi pembeli di luar AS, sementara kenaikan suku bunga membuat investor beralih ke aset berimbal hasil seperti obligasi dan deposito.

Selain itu, arus keluar dari produk investasi berbasis emas dan aksi ambil untung turut menekan harga. Kondisi pasar global yang lebih stabil juga menurunkan minat terhadap emas sebagai aset lindung nilai. Secara umum, emas melemah ketika investor menilai peluang keuntungan lebih besar berada di instrumen keuangan lain. 

Reporter : ANTARA    Editor : Maulana

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%0%


Comments

comments


Komentar: 0