22 Oktober 2025
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Transisi Energi di Kaltim, Keterampilan Kerja Mesti Diperkuat


Transisi Energi di Kaltim, Keterampilan Kerja Mesti Diperkuat
Instruktur mengajar peserta instalasi tenaga listrik saat mengikuti pelatihan di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP). ANTARA/Mohammad Ayudha.

Samarinda, EKSPOSKALTIM – Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP) Samarinda memperkuat berbagai keterampilan kerja untuk menyambut era transisi energi di Kalimantan Timur melalui kurikulum yang menyesuaikan kebutuhan industri.

"Prinsip utama lembaga pelatihan vokasi adalah memastikan serapan industri ada terlebih dahulu sebelum program pelatihan dibuka," kata Kepala BPVP Samarinda, Eka Cahyana Adi, di Samarinda, dikutip Jumat (17/10).

Menurutnya, pelatihan vokasi akan selalu mengikuti munculnya kebutuhan industri, terutama yang berkaitan dengan pekerjaan ramah lingkungan atau green jobs.

Saat ini BPVP menyiapkan sejumlah program dengan metode pembelajaran berbasis proyek (project-based learning). Salah satunya pelatihan pertanian cerdas dengan kurikulum yang dirancang sesuai permintaan sektor pertanian.

"Program lainnya yang sudah berjalan mencakup perawatan prediktif untuk mesin-mesin produksi," ujar Eka.

BPVP juga mengembangkan pelatihan modifikasi kendali jarak jauh untuk alat angkut bertenaga baterai seperti forklift, serta penerapan Internet of Things (IoT) untuk sistem jaringan.

Pada sektor teknik pendingin, teknisi kini dilatih menggunakan teknologi gas recovery untuk menampung sisa freon agar tidak terlepas ke atmosfer.

"Kami juga telah meningkatkan kompetensi para instruktur untuk instalasi panel surya," ucapnya.

Untuk bidang otomotif, BPVP telah memiliki kendaraan listrik sebagai alat praktik, meski permintaan tenaga kerja ahli di bidang ini dari industri belum signifikan.

Eka menyebut perubahan teknologi dan regulasi yang bergerak cepat menjadi salah satu tantangan utama.

Karena itu, dukungan regulasi dari pemerintah daerah dinilai krusial untuk menarik investasi di sektor industri hijau. "Pihak industri cenderung akan mengikuti regulasi yang ditetapkan pemerintah," katanya.

Tantangan lain, lanjutnya, ada pada keterbatasan sumber daya pelatihan yang mencakup tiga aspek utama: instruktur, sarana dan prasarana, serta kurikulum. Ketersediaannya sangat bergantung pada alokasi anggaran.

Untuk mengatasinya, BPVP menerapkan berbagai pola kerja sama strategis dengan industri. Jika tidak memiliki instruktur di bidang tertentu, lembaga ini menggunakan tenaga ahli dari pusat pelatihan perusahaan mitra.

"Apabila peralatan di balai pelatihan tidak memadai, pelatihan dapat dilakukan langsung di lokasi industri dengan metode pelatihan berbasis penempatan," ujar Eka.

Reporter : ANTARA    Editor : Maulana

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%0%



Comments

comments


Komentar: 0