
EKSPOSKALTIM, Samarinda - 19 kali gempa dangkal mengguncang wilayah pesisir Kalimantan Timur (Kaltim). Demikian Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan.
Teranyar, BNPB terus melakukan pemantauan. Sekaligus edukasi kesiapsiagaan di bawah asesmen pimpinan BNPB dan Pemerintah Kabupaten Berau.
“Itu untuk memastikan keamanan kondisi masyarakat. Bangunan yang rusak harus segera diperiksa lebih lanjut oleh pihak berwenang,” kata Kepala Pusat Data, Informasi, dan Komunikasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari, Senin (16/9).
Gempa utama terjadi pada Ahad (15/9) pukul 21.08 Wita dengan kekuatan 5,6 magnitudo. Titik episenter gempa terletak pada koordinat 1,30° LU ; 118,46° BT. Atau tepatnya di darat 147 kilometer Tenggara Berau, Kalimantan Timur. Yakni pada kedalaman 11 kilometer.
Tim Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG mencatat sampai dengan Senin pukul 08.00 Wita telah terjadi sebanyak 19 kali gempa susulan di area tersebut dengan kekuatan 4,2 magnitudo. Hingga terkecil 2,8 magnitudo.
Rangkaian gempa ini diperkirakan terkait dengan aktivitas sesar aktif sesar Sangkulirang – Mangkaliat di wilayah Berau.
Berdasarkan laporan yang diterima BNPB, rentetan gempa yang dirasakan selama 2 hingga 3 detik itu menyebabkan kepanikan di kalangan warga hingga berlarian keluar rumah untuk mencari tempat yang aman.
Bahkan beberapa warga di Pesisir Pantai Batu Putih, Berau mengungsi ke tempat yang lebih tinggi sebagai langkah antisipasi gempa susulan dan potensi tsunami.
“Hingga saat ini, belum ada laporan resmi mengenai kerusakan bangunan maupun korban jiwa,” ujar Abdul Muhari.
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !