19 April 2024
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Kenali, Inilah Penyakit Mata yang Umum Terjadi


Kenali, Inilah Penyakit Mata yang Umum Terjadi
ilustrasi penyakit mata. (int)

EKSPOSKALTIM.COM, Jakarta - Mata merupakan organ yang cukup rentan terkontaminasi penyakit atau mengalami gangguan. Penyebab gangguan mata cukup beragam, seperti polusi udara yang makin meningkat, debu, asap rokok, kebiasaan buruk, infeksi jamur, virus, serta bakteri.

Secara garis besar, penyakit mata dapat dibagi menjadi mata merah dan mata tenang (tidak merah) dengan penurunan tajam penglihatan.

Mata merah sendiri dapat dibagi menjadi tajam atau fungsi penglihatan yang normal, atau disertai dengan penurunan tajam penglihatan.

Sementara, mata tenang dapat dibagi menjadi penurunan tajam penglihatan secara mendadak atau perlahan.

Berikut adalah macam-macam penyakit mata yang sering dijumpai:

1. Konjungtivitis

Konjungtivitis merupakan penyakit mata yang menular, tetapi tidak berbahaya. Penyebabnya bisa karena iritasi, infeksi virus, ataupun alergi.

Konjungtivitis tergolong dalam penyakit mata merah tanpa disertai penurunan tajam penglihatan.

Jenis penyakit mata ini terjadi karena adanya peradangan pada bagian selaput konjungtiva yang sering disebabkan oleh infeksi.

Gejalanya ditandai dengan mata memerah, terasa perih, berair, gatal, panas, dan keluar banyak kotoran.

Pengobatan untuk konjungtivitis tergantung dari penyebabnya:

·         Konjungtivitis Bakteri

Biasanya diobati dengan tetes atau salep mata antibiotik spektrum luas, misalnya kloramfenikol atau asam fusidic.

Mata juga harus dibersihkan dengan kapas yang dibasahi dengan air untuk menghilangkan kerak yang lengket.

·         Konjungtivitis Virus

Tidak ada pengobatan khusus untuk konjungtivitis virus. Namun, kompres dingin pada mata dan tablet seperti parasetamol atau ibuprofen juga dapat membantu mengurangi gejala. 

Dalam beberapa kasus, tetes kortikosteroid dapat membantu. Namun, harus diberikan dalam pengawasan ketat seorang dokter spesialis mata.

Kondisi ini dapat berlangsung dalam waktu yang lama. Pastikan untuk selalu menjaga kebersihan, misalnya mencuci tangan dan wajah dan tidak menggunakan handuk secara bersama-sama.

·         Konjungtivitis Alergi

Sama halnya dengan alergi lain, upaya terpenting adalah menghindari alergen atau penyebab alergi.

Kondisi ini dapat diobati dengan menggunakan obat tetes antihistamin topikal. Tetes kortikosteroid di bawah pengawasan dokter spesialis mata terkadang juga diperlukan.

2. Keratitis

Kondisi konjungtivitis yang tidak tertangani dengan baik dapat memicu peradangan pada kornea yang disebut dengan keratitis.

JIka konjungtivitis dan keratitis terjadi bersamaan, dapat disebut dengan keratokonjungtivitis.

Jika sudah terkena kornea, biasanya dapat memengaruhi fungsi penglihatan. Gejala yang sering dialami, yaitu mata merah, berair, silau, dan sulit membuka mata.

Sangat penting untuk segera melakukan pemeriksaan diri ke dokter spesialis mata agar dapat diberikan terapi yang tepat sehingga fungsi penglihatan dapat kembali dengan baik.

3. Endoftalmitis

Penyakit mata ini terjadi ketika peradangan pada mata meluas hingga ke lapisan mata bagian dalam. Gejalanya berupa mata merah, nyeri, bahkan mengganggu penglihatan. 

Jika pernah mengalami operasi katarak, risiko terjadinya infeksi endoftalmitis bisa dicegah dengan cara mengikuti instruksi dokter tentang perawatan mata setelah operasi, serta melakukan kontrol secara teratur ke dokter mata.

Untuk mencegah endoftalmitis yang disebabkan karena trauma mata, gunakan pelindung mata di tempat kerja dan saat berolahraga berat.

4. Trakhoma

Trakhoma adalah infeksi mata yang disebabkan oleh bakteri Chlamydia trachomatis. Bakteri tersebut mudah berkembang biak pada lingkungan yang kotor.

Penyakit mata yang satu ini tergolong mudah menular. Sering kali trakhoma menyerang anak-anak, terutama di negara berkembang seperti Indonesia.

Trakhoma dapat dipicu oleh penggunaan sapu tangan atau handuk yang sudah tercemar virus atau bakteri Chlamydia.

Antibiotik dapat digunakan untuk mengobati penyakit pada mata ini. Sementara untuk pencegahan, bisa dengan menyediakan sarana sanitasi yang layak, termasuk air bersih untuk minum dan mencuci.

5. Blefaritis

Blefaritismerupakan suatu peradangan pada kelopak mata karena produksi kelenjar minyak yang semakin meningkat.

Sampai saat ini, belum diketahui secara detail penyebab meningkatnya kelenjar minyak yang bersamaan dengan bakteri.

Gejala blefaritis mengakibatkan mata penderita mengalami gangguan berikut:

  • Merah.
  • Nyeri.
  • Panas.
  • Gatal.
  • Berair.
  • Membengkak.

Selain itu, kondisi ini bisa ditandai dengan adanya luka pada bagian kelopak mata, bahkan pada beberapa bisa terjadi kerontokan bulu mata. Pasien blefaritis umumnya juga menderita mata kering.

Untuk mengontrol gejala dan mencegah komplikasi, kelainan pada mata ini bisa diobati dengan menjaga kebersihan mata. 

Bila tidak segera membaik, segera hubungi dokter mata dan selanjutnya akan diberikan salep antibiotik. Pada kondisi berat, obat tetes mata yang mengandung antibiotik dan kortikosteroid dapat diberikan.

Saat membersihkan kelopak mata, dapat menggunakan kompres air hangat. Ini bisa membantu melunakkan kotoran mata sebelum dibersihkan dengan air.

Selain itu, kompres air hangat juga mampu mengurangi sumbatan minyak berlebih di kelenjar meibom. 

Caranya cuci tangan, rendam kain bersih dalam air hangat, lalu letakkan di atas mata yang tertutup. Pada awal pengobatan, dapat dilakukan empat kali sehari, selama lima menit setiap kalinya. Selanjutnya, dapat dilakukan sekali sehari, cukup beberapa menit.

Demikian jenis-jenis penyakit mata yang sebaiknya diketahui. Terlepas dari berbahaya atau tidak, Anda perlu mewaspadainya.

Bila mengalami salah satu kondisi di atas, jangan tunda untuk memeriksakan kondisi mata ke dokter untuk mendapatkan penanganan yang tepat.

Reporter :     Editor : Maulana

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%0%


Comments

comments


Komentar: 0