EKSPOSKALTIM.COM- Defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) per April 2018, menunjukkan penurunan yang konsisten dibanding periode yang sama pada dua tahun sebelumnya.
Hal itu disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati pada konferensi pers di Aula Gedung Djuanda I, Kementerian Keuangan, Kamis (17/05/2018).
Sri Mulyani menyebutkan bahwa realisasi defisit APBN per 30 April 2018, mencapai 55,1 triliun. Lebih kecil dari periode yang sama pada tahun 2017, sebesar 72,2 triliun. Dan 2016 yang mencapai 158,2 triliun.
Baca Juga: Indonesia Mampu Pertahankan Pertumbuhan Ekonomi 5,5% Selama 7 Tahun Terakhir
Secara presentase terhadap Pendapatan Domestik Bruto (PDB), defisit periode ini sebesar 0,37 persen, sedangkan tahun lalu dengan periode yang sama sebesar 0,55 persen.
Dia menambahkan, dengan defisit yang lebih kecil, dan kinerja pendapatan dan belanja yang lebih baik, keseimbangan primer mencapai surplus 24,2 triliun. Meningkat lebih baik dibanding tahun lalu yang mencapai 3,7 triliun. Menurutnya, capaian ini menunjukkan konsistensi Pemerintah dalam menjaga keuangan negara.
“Kalau dilihat dari chart ini, terlihat APBN kita realisasi defisit mengalami perbaikan yang konsisten. Ini menunjukan konsistensi untuk menjaga APBN secara sangat hati-hati. Tapi efektif mendukung perekonomian,” ujarnya.
Baca Juga: Jokowi Ingatkan Jajarannya Agar Bersiap Terapkan OSS
Kinerja perbaikan defisit ini, juga didukung oleh realisasi pembiayaan yang semakin baik dibanding tahun sebelumnya. Realisasi pembiayaan utang sampai dengan 30 April 2018, sebesar 188,7 triliun. Lebih rendah dibanding periode yang sama tahun 2017 sebesar 195,4 triliun atau tumbuh negative sebesar -3,3 persen.
“Kami yakin, defisit kita tetap bisa terjaga di kisaran 2 persen, 2,19 persen. Sebagaimana di UU APBN 2018, bahkan kita harapkan lebih rendah,” pungkasnya.
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !