EKSPOSKALTIM.com, Kutim - UPT Puskesmas Kaliorang menggelar razia kesehatan usia produktif (Raket Sakti) sebagai antisipasi meningkatnya Penyakit Tidak Menular (PTM) pada usia produktif di wilayah Kecamatan Kaliorang.

Hal itu merupakan sebuah inovasi baru pelayanan kesehatan dengan tujuan meningkatkan pencegahan dan pengendalian faktor resiko PTM berbasis peran serta masyarakat secara terpadu, rutin dan periodik.

Baca juga: RSUD Sangkulirang Kutim Lulus Akreditasi

Razia dilakukan setiap warga yang melintas di depan kantor Polsek Kaliorang. Sekaligus memeriksa kesehatan mereka dan hasil pemeriksaan ternyata masih kurang maksimal.

Petugas bidan Kaliorang, Andi Mahdalena mengatakan, untuk tahun 2019 ini razia sudah dilakukan di tingkat pelajar di SMK dan SMU hingga siswa kelas 3 SMP serta menyasar di beberapa instansi.

"Ke depan siswa baru SMK dan SMA akhir Juli mendatang kembali dirazia. Kegiatan yang sedang terlaksana dibantu tiga petugas kesehatan serta didampingi oleh Plt Kepala Tata Usaha Puskesmas Kaliorang," ujar Lena Sapaan akrabnya, belum lama ini, Rabu (10/7/2019)

Nantinya lanjut Lena, kegiatan Raket Sakti ini juga akan menyasar para ASN di kantor camat, UPT Pendidikan, sekolah-sekolah dan juga ke perusahaan-perusahaan yang ada di Kaliorang.

"Masih sebatas wacana sih tapi kami berharap ke depan bisa segera terlaksana nantinya bisa bekerjasama dengan perusahaan untuk melakukan Raket Sakti ini," lanjutnya

Baca juga: Dinkes Kutim Membara, Gudang Penyimpanan Dilalap Si Jago Merah

Menurut Lena, Raket Sakti berjalan sejak November 2018 lalu. Akses razia sedikit terkendala karena medan jalan yang harus dicapai dengan menggunakan motor. Raket Sakti awalnya dilaksanakan di depan halaman Puskesmas Kaliorang dengan melibatkan Polsek Kaliorang. Dengan kegiatan menyetop semua kendaraaan yang lewat untuk diperiksa kesehatannnya.

Di sela-sela kegiatan Camat Kaliorang, Simon Salombe mengatakan, PTM merupakan penyakit yang seringkali tidak terdeteksi. Karena tidak bergejala dan tak ada keluhan. Biasanya ditemukan dalam tahap lanjut sehingga sulit disembuhkan dan berakhir dengan kecacatan atau kematian dini.

”Diharapkan ada partispasi aktif dari masyarakat agar mau mendeteksi sejak dini kesehatannya,jangan sampai sudah parah baru berobat,"harapnya.