EKSPOSKALTIM.com, Sangatta - Untuk memberikan kehidupan yang lebih bahagia dan produktif, PT Samsung Electronics Indonesia atau PT SEIN memberikan bantuan lampu solar cell ke Kutai Timur (Kutim).

Dari 3.000 unit lampu yang disebar di beberapa kabupaten dan kota di Kaltim, 1.500 unit di antaranya ditempatkan di Kutim, tepatnya Kecamatan Kaubun.

Penyaluran program Coorporate Social Responsibilities (CSR) perusahaan ponsel terbesar pabrikan Jepang "Samsung Elektronik" itu tentunya patut diapresiasi. 

Baca juga: Jelang Pilgub, Warga Telihan Hampir 100 Persen Rekam e-KTP

Kutim yang selama ini belum mendapatkan akses listrik secara maksimal, dengan bantuan solar cell ini diharapkan menjadi solusi penerangan masyarakat di kawasan pedalaman tersebut.

"Melalui bantuan lampu tanpa kabel bertenaga surya itu dapat membantu masyarakat. Sekaligus sebagai sarana pendukung penggerak roda perekonomian," ujar Bupati Kutim Ismunandar beberapa waktu lalu.

Pasokan akan kebutuhan penerangan memang masih terbatas. Apalagi, lanjut Ismu, luas Kutim melebihi daerah Jawa Barat dengan letak baik antar kecamatan dan desa terbilang berjauhan.

"1.500 didistribusikan ke daerah yang membutuhkan penerangan. Kondisi penerangan saat ini di Kutim sudah mulai terakses oleh listrik, namun belum teraliri dengan maksimal," ujarnya.

Bukan hanya solar cell, produsen ponsel asal negeri Sakura itu juga membangun sanitasi mendukung Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) di Kecamatan Kaubun, pada awal Januari 2018.

"Selaku Pemerintahan Kutim, saya sangat berterima kasih kepada manajemen Samsung yang telah lama berkomitmen dalam menjalankan kesepahaman untuk memfasilitasi CSR melalui pembangunan Sanitasi di Kaubun," terang Ismu.

Sementara itu, Vice President Samsung Electronics Indonesia, Kanghyun Lee mengatakan, pihaknya tidak hanya membuat produk dan layanan. “Namun juga berkontribusi dalam menciptakan masyarakat dunia yang lebih baik di mana pun Samsung beroperasi,” ucapnya.

Selain di Kaltim, perusahaan Samsung juga menyumbangkan 3 ribu lentera yang juga diperuntukkan menerangi Kabupaten Flores Timur, dan Nusa Tenggara Timur. Masing-masing daerah mendapatkan 1.500 lentera tenaga surya pada tahun ini.

Lentera tenaga surya yang ramah lingkungan dan mudah digunakan ini diberikan dalam rangka mendukung Hari Bumi 2018 yang diperingati setiap 22 April. Lentera tenaga surya yang diberikan diklaim mudah digunakan. Sebab tidak memerlukan listrik maupun pemeliharaan yang rumit.

Pada gilirannya, lanjut dia, dapat mendukung produktivitas di malam hari serta interaksi antar anggota keluarga yang lebih berkualitas. Terlebih, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Energi Sumber Daya Mineral Republik Indonesia menargetkan tahun ini Indonesia bebas dari rumah dan desa tanpa penerangan.

Jika hanya sekedar memperoleh penerangan atau dialiri listrik ala kadarnya, jumlah desa yang belum memperoleh penerangan sekitar 12.500 desa. Sementara 2.500 desa di antaranya membutuhkan sambungan atau aliran listrik yang juga digunakan untuk berbagai keperluan, seperti televisi dan lainnya.

Bantuan tersebut disambut baik dan dibantu langsung oleh masing-masing Pemerintah Daerah Kabupaten. Lentera tersebut cukup dipaparkan pada matahari secara langsung selama sepuluh jam untuk mendapatkan energi penuh dan memberikan penerangan selama dua belas jam.

Baca juga: Kelurahan Belimbing Bagikan 100 Paket Sembako ke Dhuafa dan Yatim Piatu

Ada tiga moda pencahayaan yang dapat dipilih, yaitu terang, sangat terang, dan berkedip. Sehingga bisa disesuaikan kebutuhan pemakai. Lentera ini juga dapat dilipat dan mudah disimpan.

“Bisa digantungkan atau dibawa sambil berjalan, sehingga mendukung mobilitas di malam hari,” tambah Kanghyun Lee.

Tonton video menarik di bawah ini:

VIDEO: Ribuan Masyarakat Bone Dzikir Bersama Ustadz Arifin Ilham

ekspos tv