EKSPOSKALTIM, Bontang – Perempuan dan anak sering dipandang sebagai makhluk yang lemah. Takayal, perempuan dan anak kerap menjadi sasaran empuk bagi predator kriminalitas. Mulai diperdaya, diperkosa, hingga dijadikan obyek kekerasan.
Beragram upaya pun dilakukan pemerintah untuk melindungi perempuan dan anak. Seperti di Bontang. Melalui Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-P3M) Bontang, Pemkot Bontang gencar bersosialisasi dengan kaum hawa dan anak-anak di Kota Taman.
Bekti Styani, Kasi Kualitas Hidup Perempuan Dinsos-P3M Bontang, mengatakan sosialisasi yang sering dilakuan adalah dengan memberikan edukasi dan pelatihan khusus bagi perempuan dan anak.
Baca Juga: Tiap Tahun, Tren Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak-anak Makin Tinggi
Seperti mengajarkan kepada anak-anak mengenai sex education, hingga melatih membuat prakarya kepada para perempuan. “Kami turun langsung ke lapangan, agar bisa lebih dekat dengan mereka (perempuan dan anak),” katanya kepada media ini, Kamis (7/12/2017).
Dengan begitu, Bekti melanjutkan, diharapkan perempuan dan anak mampu meningkatkan kualitas hidup mereka. Agar mampu meminilaisir tindak kekerasan, pelecehan hingga kriminalitas.
“Kami harapkan perempuan dan anak-anak tidak lagi dipandang sebelah mata, mereka juga punya hak yang sama dengan yang lain,” lanjutnya.
Selain memberi edukasi khusus dan pelatihan, dia menambahkan, Dinsos-P3M Bontang juga telah mendirikan Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) di setiap kecamatan.
Fungsinya, terang Bekti, perempuan dan anak yang membutuhkan pertolongan atau bahkan hanya sekedar konseling mengenai masalahnya, bisa melaporkan ke P2TP2A.
“Kami juga buat Tripang Laut (komunitas pemberdayaan perempuan dan anak) di setiap kelurahan, tujuannya sama, namun lebih mudah mengakses warga, karena lebih dekat,” pungkasnya. (Adv)








Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !