EKSPOSKALTIM, Bontang - Pemerintah Kota Bontang mendapat angin segar ditengah kondisi defisit anggaran yang melanda. Pasalnya, kini pemkot mendapat respon positif dari investor yang ada di dua Negara berbeda luar Indonesia.

Hal itu diungkapkan Wakil Walikota Bontang, Basri Rase saat memberi sambutan di acara seminar peran kepabeanan dalam pembangunan ekonomi dan Investasi Kota Bontang yang diselenggarakan Kantor Pengawasan dan Pelayan Bea Cukai Tipe Pabean C Kota Bontang di Ball Room Hotel Sintuk, Selasa (17/05/2016).

Menurut Basri, saat ini sudah ada dua negera luar yang siap untuk melakukan investasi di Kota Bontang. “Untuk saat ini pemerintahan Kota Bontang mendapatkan investor dari negeri luar yakni dari Tiongkok dan Australia. Namun, yakin dengan usaha dan kerja keras kita semua dapat mengundang investor lain ke Kota Bontang untuk berinvestasi,”ungkap wawali Basri.

Lanjut  Wawali Bontang ini mengatakan, meski Kota Bontang ini dijuluki sebagai Kota Industri, namun untuk saat ini minimnya pendapatan yang mengadalkan Sumber Daya Alam (SDA).

“Sumber daya alam tergolong menjadi SDA yang dapat diperbaharui dan SDA tak dapat diperbaharui. SDA yang dapat diperbaharui adalah kekayaan alam yang dapat terus ada selama penggunaannya tidak dieksploitasi berlebihan,”paparnya

Sekedar informasi, dalam seminar ini dihadiri pula para pembicara dari Kepala Wilayah Direktorat Jendral Bea dan Cukai Kalimantan bagian Timur, Agus Sudarmadi, perwakilan Direktorat Fasilitas Kepabeanan Kantor Pusat Direktorat  Jendral Bea dan Cukai, Fuad Muftie, Direktur teknik dan Pengembangan PT Pupuk Kaltim, Satriyo Nugroho, PerwakilanDirektorat Pengolahan Pertamina Refinery Swasana Edi Nugraha.