EKSPOSKALTIM, Bontang - Berawal dari mengikuti pelatihan budidaya jamur di mitra binaan PT Pupuk Kaltim pada tahun 2012, Tumadi (54) yang hobi membudidaya jamur menjadikan jamur ini sebagai salah satu mata pencaharian untuk menghidupi keluarga tercintanya.

"Waktu itu diinformasikan oleh teman kalau ada pelatihan yang dilaksanakan oleh Pupuk Kaltim, dan saya langsung mendaftar," ujar Tumadi saat ditemui di stand miliknya yang ada di Pekan Raya Bontang, Kompleks Koperasi Pupuk Kalimantan Timur, Rabu (12/10).

Usai mengikuti pelatihan tersebut, Tumadi mulai tertarik mempelajari segala hal tentang jamur. Dari mulai cara budidaya jamur, kandungan gizi, sampai manfaat dan aneka olahan jamur, dia pelajari sebagai modal awal memulai usaha.

Bersama dengan istri tercintanya, Tamadi kemudian serius menekuni budidaya jamur. Dalam sehari, dia bisa menghasilkan jamur sebanyak 5 sampai 10 kilo.

Disebutkan Tamadi, dalam proses pembibitan atau fermentasi jamur membutuhkan waktu yang relatif singkat. Terhitung sejak awal membibit sampai terlihat akan menjadi jamur, membutuhkan waktu kurang lebih 2 sampai 3 bulan sesuai dengan jenis bibit jamur yang akan ditanam.

"Ini kan media permentasinya ada khusus sendiri. Setelah dimasukkan di media tanam, lalu masukkan bibit, setelah bibit dimasukkan ke median tanam lalu diperam. Dan di median tanam itu ada campurannya seperti kanji terus kantul dan kambut,” urainya.

Lebih lanjut ia menguraikan, setelah proses itu semua dijalankan selanjutnya dimasukkaan ke tempat lalu dikukus. Selesai dikukus baru lah jamur bisa dimasukkan.

“Habis bibit jamur dimasukkan ke wadah lalu tutup. Pas jamur itu mau tumbuh baru kita buka, terserah bukanya lewat mana, bisa lewat atas tutup atau disobek di pinggir supaya jamur yang di dalam tadi bisa berkembang keluar," paparnya saat memperagakan proses fermentasi pembibitan jamur.

Dari usahanya ini, dengan tekad kuat dan kerja kerasnya dalam mengembangkan budidaya jamur kini Tamidi mampu membiayai kehidupannya sehari- hari, serta mampu menyekolahkan anak-anaknya.