
EKSPOSKALTIM, Bontang - Kementrian Agama (Kota Bontang) melalui Kepala Seksi (Kasi) Haji dan Umroh, Ali Mustofa, menyampaikan bahwa sebanyak 25 koper milik jemaah haji asal Kota Bontang yang tergabung dalam kloter 4, tertinggal di Mekkah saat berangkat kembali ke tanah air pada Jumat (23/9) lalu.
Namun dijelaskan Ali, koper yang tertinggal tersebut dikirim melalui jemaah haji yang tergabung dalam kloter 5, dan selanjutnya diserahkan ke masing-masing pemilik koper.
"Bukan hanya jemaah haji Bontang saja yang mengalami hal ini (koper tertinggal, red), tapi ada juga dari Penajam Paser Utara (PPU) 40 koper dan Paser sebanyak 20 koper,” kata Ali saat ditemui dikantornya, Jalan Kapten Piere Tendean, Bontang Kuala, Kecamatan Bontang Utara, Senin (26/9/) siang tadi.
Menurut Ali, permasalahan ini harus segera diketahui penyebabnya supaya kedepannya tak ada jemaah lagi yang mengalami ketertinggalan koper di Mekkah, Arab Saudi.
"Mau tidak mau kami harus menjemput kopernya itu di Balikpapan dan kami bawa ke Bontang. Hari minggu kemarin kami berangkat dan malamnya kami langsung kembali ke Bontang," tuturnya.
Diimbuhkan Ali, dari hasil keterangan salah satu Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) asal Bontang menerangkan, tertinggalnya koper jemaah haji itu disebabkan karena beban pesawat yang terlalu banyak.
"Karena beban pesawat terlalu banyak, sehingga sasarannya yaitu koper harus ditahan dulu dan akan dikirim di kloter berikutnya. Saya tidak tahu jika kloter terakhir juga mengalami hal ini, maka bisa jadi akan ada penerbangan khusus hanya membawa koper saja," tandasnya.
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !