
EKSPOSKALTIM, Bontang – Prihatin terhadap kondisi keuangan daerah yang mengalami defisit, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Bontang Kaharuddin Jafar, memutuskan untuk menyepakati perjalanan dinas hanya dilakukan pada waktu yang diperlukan.
“Di 2017 kita bersama-sama bersepakat, anggota dewan hanya di saat-saat yang diperlukan saja baru melaksanakan perjalanan dinas. Dianggarkan misalnya hanya sekali, atau dua kali dalam sebulan. Memang saat ini terjadwal tiga kali perjalanan dalam sebualan,” kata KJ (akrab ia disapa), saat di hubungi melalui telepon genggam, Senin (5/9) pagi tadi.
Ia menambahkan, sesuai peraturan Walikota (Perwali) bahwa besaran uang Surat Perintah Perjalanan Dinas (SPPD) kini telah diatur didalamnya. Sehingga, seluruh daerah telah melakukan penyesuaian anggaran SPPD, termasuk kota Bontang sendiri. Hanya saja, Bontang sedikit berbeda dalam menerapkannya.
“Kini seluruh daerah di Indonesia sudah melakukan penyeseuaian besaran SPPD, begitu juga Bontang. Tetapi Bontang mengalami penurunan besaran SPPD dalam penyesuaiannya, sedangkan di daerah lain mengalami kenaikan SPPD,” jelasnya.
Dalam penyesuaiannya, lanjut dia menjelaskan, anggota dewan memiliki besaran uang harian sekitar Rp450 ribu. Selain itu, ada uang representasi yang saat ini sebesar 250 ribu. Uang representasi ini lah yang disesuaikan menjadi 150 ribu, sebagai bentuk efesiensi disegala aspek.
“Dampak dari defisit ini sangat terasa. Maka itu, saya menghimbau untuk mengproyeksi anggaran dengan sangat efisien, kegiatan yang tidak begitu penting untuk sebaiknya tidak dilakukan, misalnya yang berbentuk seremonial,” paparnya.
Sebagai contoh, kata dia, daerah Solo saat ini sudah tidak menganggarkan SPPD lagi secara rutin. KJ pun memiliki keinginan yang sama untuk menerapkan hal tersebut di Kota Bontang. Menurutnya, sebisa mungkin daerah memiliki peranan yang independen, kususnya DPRD.
“Kita mengerti kondisi keuangan saat ini sangat memprihatinkan, kita harus memutar otak untuk itu. Jika berdiam saja tidak akan dapat bertahan, karena dampak defisit ini tidak hanya setahun saja kita dapat rasakan. Kondisi seperti ini dapat bertahan hingga tiga tahun kedepan,” ujarnya.
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !