Pasang ekstrem bisa mengganggu bongkar muat di pelabuhan, aktivitas nelayan, bahkan merendam permukiman di tepi pantai.
Balikpapan, EKSPOSKALTIM – BMKG Balikpapan mengingatkan warga pesisir Kalimantan Timur mewaspadai potensi pasang laut tinggi hingga 3 meter pada awal November 2025.
“Pasang laut setinggi ini bisa memicu banjir rob, menenggelamkan tambak, dan mengganggu aktivitas masyarakat pesisir,” kata Koordinator Bidang Data dan Informasi BMKG Stasiun Kelas I Sultan Aji Muhammad Sulaiman Sepinggan, Diyan Novrida, Sabtu (1/11).
Ketinggian maksimum pasang laut diperkirakan terjadi di Balikpapan pada 7 November pukul 19.00 Wita, dengan surut terendah hanya 0,1 meter pada siang hari.
Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Samboja, Samboja Barat, Penajam Paser Utara, dan Paser, wilayah yang masih banyak memiliki tambak udang, ikan, dan kepiting aktif.
Diyan mengingatkan pasang ekstrem bisa mengganggu bongkar muat di pelabuhan, aktivitas nelayan, bahkan merendam permukiman di tepi pantai. “Warga diminta mengawasi anak-anak saat bermain di pantai, karena arus laut bisa tiba-tiba kuat,” ujarnya.
Peringatan serupa berlaku untuk kawasan muara Sungai Mahakam di Pulau Nubi dan sekitarnya, dengan puncak pasang diprediksi 6–8 November setinggi 2,9 meter.
Di muara Sungai Berau, pasang tertinggi 3 meter akan terjadi pada 7 November malam. Sementara di Teluk Sangkulirang, Kutai Timur, puncaknya 2,7 meter pada waktu yang sama.
BMKG mengimbau nelayan dan pengelola tambak menyesuaikan jadwal kerja dan mengamankan peralatan agar tidak terseret arus.
