05 Oktober 2025
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Asal Api Kebakaran Hunian Pekerja IKN Mulai Terkuak


Asal Api Kebakaran Hunian Pekerja IKN Mulai Terkuak
Hasil olah TKP menemukan sejumlah barang elektronik milik penghuni di HPK 1 Tower 14, Sepaku, Penajam Paser Utara. Foto: tangkapan layar

Penajam, EKSPOSKALTIM - Otorita Ibu Kota Nusantara (OIKN) memastikan kebakaran gedung Hunian Pekerja Konstruksi (HPK) Satu Tower 14 di Desa Bumi Harapan, Sepaku, Penajam Paser Utara, tidak mengganggu pembangunan IKN.

"Kebakaran HPK IKN pada Rabu (1/10/2025) tidak menghambat pembangunan IKN. Seluruh kegiatan tetap berjalan normal," kata Juru Bicara OIKN sekaligus Staf Khusus Kepala Otorita IKN, Troy Pantouw, Jumat (3/10).

OIKN mengapresiasi semua pihak yang bergerak cepat sehingga api bisa terkendali. Penghuni yang terdampak direlokasi ke Tower 02 (Bengkirai) dan Tower 06 (Flamboyan).

Menurut Troy, sekitar 608 pekerja dari PT PP, PT Brantas Abipraya, dan PT Nindya Karya KSO terdampak kebakaran. “Estimasi kerugian material masih dalam tahap pendataan OIKN dan building management,” ujarnya.

Kebakaran merusak 28 kamar di lantai tiga dan empat Tower 14. Plafon, dinding, perabot, serta area sekitar ikut rusak akibat panas dan air pemadaman. Api dipadamkan dalam waktu dua jam, sekitar pukul 19.55 WITA.

Penyebab kebakaran masih menunggu hasil forensik. Polres Penajam Paser Utara bersama Tim Labfor Mabes Polri Cabang Surabaya sudah turun ke lokasi. “Berdasarkan keterangan saksi, sumber api diduga dari kamar 307 di lantai tiga,” kata Kasat Reskrim Polres Penajam Paser Utara, AKP Dian Kusnawan.

Dian menyebut, dari olah TKP sementara ditemukan barang elektronik seperti pemanas air milik penghuni. Padahal, penggunaan alat listrik semacam itu dilarang di HPK dan sudah ada imbauan di setiap lantai.

Kebakaran Tower 14 berdampak pada sekitar 700 pekerja yang telah dievakuasi ke Tower Bengkirai dan Flamboyan. Namun kesimpulan penyebab kebakaran masih menunggu hasil resmi Labfor Surabaya.

Reporter : ANTARA    Editor : Maulana

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%100%



Comments

comments


Komentar: 0