
Bontang, EKSPOSKALTIM – Wali Kota Bontang, Neni Moerniaeni, meninjau Pelabuhan Loktuan, Rabu (13/8). Ia menilai pelabuhan yang dibangun pada 2003 dan mulai beroperasi pada 2008 ini sangat disayangkan jika tidak dimanfaatkan maksimal.
Menurut Neni, Pelabuhan Loktuan adalah pintu gerbang perekonomian Bontang. Dengan pengelolaan tepat, pelabuhan dapat memberi harga kompetitif bagi Perusahaan Bongkar Muat (PBM) di Indonesia dan meningkatkan derajat Bontang di mata nasional. Ia mewacanakan pemasangan tiang pancang di kawasan pelabuhan.
“Mimpi kami membenahi Pelabuhan Loktuan yang bisa menyumbang PNBP untuk pusat dan menumbuhkan ekonomi lewat transaksi di sini,” ujarnya.
Plt Direktur PT Laut Bontang Bersinar (LBB), Hariadi, melaporkan pendapatan LBB pada Maret mencapai Rp700 juta. Jika dihitung setahun, angka itu bisa tembus Rp9 miliar.
Neni menyampaikan, sesuai arahan Kepala KSOP Kelas II Bontang, Capt. Kristina Anthon, ke depan tidak perlu dilakukan pengerukan di sisi kiri pelabuhan seluas 4 hektare. Sebagai gantinya, akan dibangun pancang dan rigid agar pelabuhan bersifat multi-purpose.
Fasilitas itu nantinya dapat berfungsi sebagai pelabuhan, penahan ombak, jalur aliran sungai, hingga area kontainer seperti pelabuhan peti kemas. “Namun ini memerlukan kajian,” kata Neni.
Ia meminta KSOP mendampingi pembenahan pelabuhan yang seluruhnya dibiayai LBB. Selain itu, pemkot juga telah meminta Kementerian Kelautan dan Perikanan membangun cold storage untuk menjaga kualitas hasil laut.
“Pabrik es ini bisa menjadi pusat penampungan ikan. Kadang pasokan melimpah, kadang berkurang, tergantung cuaca,” jelasnya.
Di akhir, Neni optimistis Badan Usaha Pelabuhan (BUP) Kota Bontang lewat Leadership Development Program (LDP) yang mengikuti SOP dapat memberi kontribusi bagi Management Development Panel (MDP) dan Perusahaan Ritel Indonesia (PRI).
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !