EKSPOSKALTIM.com, Bone - Bencana alam yang menimpa Palu, Sigi dan Donggala Sulawesi Tengah (Sulteng) pada Jumat, 28 September 2018 lalu terus menuai keprihatinan banyak pihak.
Bantuan kepada korban bencana yang menewaskan ribuan orang itu terus mengalir dari putra-putri bangsa, baik secara perorangan maupun berkelompok.
Baca juga: Tergoda Payudara Bidan, Aksi Maling Cabul di Bone Berujung Penjara
Seperti yang dilakukan Ikatan Masyarakat Sulawesi (IMS), organisasi Bugis Sulawesi yang ada di Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Sabtu, 21 Oktober 2018.
Pengurus IMS yang diketuai H Misbar memberikan bantuan kepada korban yang eksodus ke Bone, Sulsel. Tepatnya di sembilan desa Kecamatan Amali.
Bantuan yang diberikan berupa beras, mie instan, minyak kelapa, gula pasir serta berbagai kebutuhan pokok lainnya.
"Bantuan ini setidaknya dapat mengurangi sedikit beban mereka (korban)," ucap Wakil Ketua IMS, Sudirman Saraka, yang hadir pada giat tersebut.
Kata dia, giat sosial seperti ini bukanlah kali pertama dilakukan IMS. Bahkan sasarannya pun bukan hanya di Kecamatan Amali, namun akan berlanjut di kecamatan lainnya.
Baca juga: 194 Pendidik di Kukar Dilatih Mengajar dengan Pendekatan Baru
"Bahkan IMS Insya Allah akan menuju Palu langsung memantau keluarga bugis yang ada di sana," ungkapnya.
Penyaluran bantuan ini ikut melibatkan komunitas peduli eksodus Palu, PMI Bone, PPK dan PPS se-Kecamatan Amali yang dipimpin langsung Ketua PPK Amali Sandi Muthalib.
Sementara, pihak IMS yang hadir pada giat ini di antaranya Ketua IMS H Misbar, Wakil Ketua IMS Sudirman Saraka, Bendahara IMS Judil Muthalib, dan Korlap IMS Sukri.
Seperti diberitakan, korban bencana gempa - tsunami Palu dan Donggala yang berhasil ditemukan dan diidentifikasi hingga Rabu (10/10) tercatat mencapai 2.045 korban.
Video EKSPOS TV: Pemkot Bontang Raih Penghargaan WTP Ke 4 Secara Beruntun
ekspos tv
Untuk mengirim komentar, silahkan login atau registrasi terlebih dahulu !