19 April 2024
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Dugaan Persekusi, Simpatisan Gerindra Tuntut 3 Anggota DPRD Samarinda Diberhentikan


Dugaan Persekusi, Simpatisan Gerindra Tuntut 3 Anggota DPRD Samarinda Diberhentikan
Ketua DPD Gerindra Kaltim Andi Harun saat berdialog dengan perwakilan DPRD Samarinda, Rabu (19/7). (Muslim/EKSPOSKaltim)

EKSPOSKALTIM.com, Samarinda - Simpatisan Partai Gerindra Kaltim yang mengatasnamakan diri Forum Keluarga Besar Partai Gerinda, melakukan aksi dengan mendatangi Kantor DPRD Kota Samarinda, Jalan Basuki Rahmat, Rabu (19/8/2018).

Aksi ini terkait dengan tiga legislator di Samarinda, yang diduga telah melakukan persekusi dan penistaan agama, saat menghentikan dua pemuda yang mengunakan baju #2019GantiPresiden, di Samarinda, pada Sabtu (15/9) akhir pekan lalu.

Baca juga: Awang Faroek Pamitan dan Kembalikan Seluruh Aset Negar

Massa memulai long march dari kantor DPD Provinsi Kaltim Partai Gerindra, Jalan Basuki Rahmat, hingga ke kantor DPRD Samarinda. Dalam aksinya, mereka menuntut anggota DPRD Samarinda, yakni AV, CU dan Sy diberhentikan dari wakil rakyat.

Anggota fraksi PDI Perjuangan tersebut diduga telah melakukan persekusi dan penistaan agama, dan diminta untuk diproses hukum.

Dengan pengawalan ketat aparat kepolisian, mereka diterima berdialog di ruang paripurna DPRD Samarinda, diterima oleh jajaran pimpinan, dan anggota dewan lainnya, termasuk AV dan Sy.

"Kami minta mereka untuk meminta maaf secara terbuka di media massa selama tiga hari berturut-turut. Kalau tidak, kami tidak bertanggung jawab atas kegaduhan yang terjadi nantinya," ucap Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Provinsi Kaltim, Sulaeman Hatasse.

Massa juga menuntut agar yang bersangkutan dapat diproses secara hukum, pasalnya perbuatannya dinilai telah membuat kegaduhan, dan melanggar hukum.

"Pimpinan DPRD Samarinda harus tindak tegas, adili, berhentikan tiga oknum anggota dewan itu, karena tidak pantas wakil rakyat melakukan perbuatan seperti itu, melakukan persekusi terhadap warga yang menggunakan baju #2019GantiPresiden," imbuhnya.

Simpatisan Partai Gerindra menyampaikan orasi di Kantor DPRD Samarinda. (Muslim/EKSPOSKaltim)

Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim, Andi Harun, bahkan turut menemani aksi tersebut dan berdialog dengan Wakil Ketua DPRD Samarinda dari fraksi PDI Perjuangan, Siswandi dan sejumlah anggota dewan dari Fraksi PDI Perjuangan lainnya.

"Kami akan mengawal kasus ini, karena dalam peristiwa tersebut pimpinan partai kami juga ikut disebut-sebut oleh mereka," kata Andi Harun usai melakukan pertemuan dengan perwakilan DPRD Kota Samarinda.

Kata dia, selain melaporkan ke DPRD Samarinda untuk diberikan sanksi, pihaknya juga akan melaporkan kasus tersebut ke polisi. Ia berharap peristiwa itu bisa menjadi pembelajaran bagi semua pihak agar lebih berhati-hati dalam bersikap, terutama ketika bersinggungan dengan persoalan agama.

"Kami semua tentu menginginkan negeri ini bisa damai, aman dan tenteram, sehingga penting bagi para tokoh, termasuk anggota dewan untuk menjaga sikap dan perilakunya agar tidak mencederai banyak orang," tegasnya.

Dalam kesempatan tersebut, Koordinator Aksi yang juga Wakil Ketua DPD Partai Gerindra Kaltim Sulaeman Hatasse menyerahkan berkas berisi tuntutan warga serta video kepada Wakil Ketua DPRD Kota Samarinda, Siswadi.

Baca juga: Reaksi DPRD Kaltim Soal Penetapan Pj Gubernur di Luar Usulan

Siswadi yang ditemui usai pertemuan menuturkan sebagai tindak lanjut, DPRD Kota Samarinda akan menggelar rapat pimpinan untuk membahas hal tersebut. Dia menegaskan, bahwa meskipun yang dilaporkan kolega separtainya, namun ia tetap akan memberi perhatian serius terhadap kasus ini. Termasuk bersikap netral.

"Tenang saja, karena kan di unsur pimpinan (DPRD Samarinda) kan ada pak Helmi juga dari Gerindra. Kami juga perlu bukti lainnya dari berbagai pihak, supaya persoalan ini tidak bias dan tidak ada pihak yang merasa dirugikan," katanya.

Sebagai informasi, dugaan persekusi yang melibatkan legislator Samarinda itu berawal dari rekaman video yang kemudian viral di media sosial pada 15 September 2018.

Dalam rekaman video tersebut, terlihat dua orang mahasiswa yang menggunakan kaos bertuliskan #2019GantiPresiden dihentikan oknum anggota DPRD Kota Samarinda dan beberapa orang saat bersepeda motor melintas di Jalan Teuku Umar, Samarinda.

Tiga anggota DPRD Kota Samarinda dengan inisial AV, CU dan SR terlihat secara paksa meminta salah satu mahasiswa itu untuk melepas kaosnya. Tidak hanya itu, oknum anggota DPRD Kota Samarinda itu juga terekam meneriakkan sejumlah makian dengan kata-kata tidak sepatutnya. (*)

Video Viral Dugaan Persekusi yang Dilakukan Oknum Anggota DPRD Kaltim

Sumber: Hafa Youtube Chanel

Reporter : Muslim Hidayat    Editor : Abdullah

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%0%


Comments

comments


Komentar: 0