EKSPOSKALTIM.com, Bontang - Kawasan lapas memang penuh dengan sistem keamanan yang ketat. Mulai dari pintu besi yang kokoh di depan, serta area tertutup dan dikelilingi dinding tembok yang tinggi.

Area dalam, juga dilengkapi jeruji pagar besi dan pintu, semua demi keamanan. Sebab, orang-orang didalamnya berpotensi mengganggu keamanan bila dilepaskan. Lantaran di dalamnya dihuni orang-orang yang telah melakukan kejahatan. Seperti pencuri, perampok, pembunuh, pengedar narkoba dan sebagainya.

Baca juga: Dinsos-P3M Bontang Menaruh Perhatian pada Korban Kebakaran

Dibalik keterasingan dari dunia luar, saat menjalani masa tahanan narapidana tak sekadar menjalani hukuman. Namun juga dibekali sejumlah kegiatan positif guna membekali mereka kelak saat dilepas bebas kembali ke tengah masyarakat.

Dalam hal pembekalan di Lapas Kelas III Bontang, Dinas Sosial, Pemberdayaan Perempuan dan Pemberdayaan Masyarakat (Dinsos-P3M) turut hadir membantu pihak Lapas.

"Warga Binaan Lapas (WBLP) merupakan salah satu dari 26 penyandang masalah kesejahteraan sosial (PMKS) yang menjadi perhatian Dinsos," kata Abdu Safa Muha belum lama ini, Kamis (16/8).

Baca juga: BNNP Kaltim Ungkap Transaksi Narkoba Lintas Provinsi

Pembekalan atau membekali WBLP dengan beragam keahlian dan keterampilan agar dapat mandiri saat kembali hidup bermasyarakat nantinya, menjadi sangat penting.

"Diharapkan dengan pembekalan nantinya mereka tidak kaku lagi saat bebas, dan proses asimilasi itu butuh proses tidak instan. Masa saat sebelum mereka bebas ini yang perlu sekali intensif pembekalan baik keterampilan maupun mental dan keagamaan," ujarnya.

Diketahui, Dinsos-P3M Bontang terus bekerjasama dengan pihak Lapas Kelas III Bontang utamanya dalam hal pembinaan WBLP. Seperti bantuan sosial toolkit pijat dasar bagi sejumlah warga binaan lapas yang mendapat remisi kemerdekaan HUT RI ke-73. (adv)

Video Wali Kota Neni Pimpin Upacara HUT RI ke-73

ekspos tv