20 April 2024
  • PORTAL BERITA ONLINE
  • NEWS AND ENTERTAINTMENT ONLINE
  • BERANI BEDA..!!
  • MENGEKSPOS KALIMANTAN & TIMUR INDONESIA

Pasien Difteri di RSUD AWS Bertambah Jadi 18 Orang


Pasien Difteri di RSUD AWS Bertambah Jadi 18 Orang
RSUD AW Sjahranie, Kota Samarinda (EKSPOSKaltim/Muslim)

EKSPOSKALTIM, Samarinda - Wabah difteri di Kaltim, khususnya Kota Samarinda agak-nya mengalami peningkatan. Jumlah pasien yang dirawat di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Abdul Wahab Sjahranie (AWS) hingga Jumat (12/1/2018) sudah mencapai 18 orang.

“Total semua ada 18 pasien. Sudah pulang 2. Tapi tanggal 12 (Januari) ini yang baru masuk ada 4 pasien,” kata Kepala Unit Humas RSUD AW Syahranie dr Fabian Satrio.

Keempat pasien yang terduga difteri itu, usianya 1 tahun, 4 tahun, 6 tahun, dan 21 tahun. Menurut dr Satrio, ke eempat pasien tersebut semua adalah pasien rujukan dari beberapa klinik dan puskesmas, yang semua adalah warga kota Samarinda.

“Pasien yang baru masuk warga dari wilayah M Yamin, Gerilya (Sungai Pinang), dan Sentosa,” ucap dokter muda ini.

Baca: Wabah Difteri Rambah Kota Samarinda

Ia menyatakan, dari jumlah tersebut sebanyak 8 pasien diantaranya terkonfirmasi positif terjangkit bakteri Corynebacterium diphtheria - nama lain Difteri – tersebut. Sementara sisanya, yaitu, 10 pasien masih diduga terjangkit (suspect) difteri.

“Kemarin sudah ada 2 orang yang sembuh dan sudah pulang,” ungkapnya.

Secara keseluruhan, rentang usia pasien dari antara 1 tahun 9 bulan hingga 22 tahun. Mereka semua masih dirawat di ruang isolasi yang ditangani oleh dokter anak dan penyakit dalam.

Sebelumnya, pada (5/1/2018) seperti diberitakan EKSPOSKaltim dari pantauan saat itu, di RSUD AW Sjahranie sebanyak 4 orang saja. Dari jumlah tersebut, tiga pasien masih suspect dan satu pasien sudah positif.

Ketiga pasien masih kategori anak-anak, yaitu N (11) dan dua pasien lainnya masih balita, yaitu F (4), dan N (2). Sedangkan satu pasien lagi, S (18) yang kondisinya tengah mengandung 7 bulan.

Baca: Dinkes Tetapkan Balikpapan KLB Wabah Difteri

Meski demikian, kata dr Fabian Satrio, dirinya belum bisa memastikan jika kota tepian dapat disimpulkan menjadi status KLB wabah difteri. Sebab, yang menyimpulkan nanti adalah Pemkot Samarinda melalui dinas kesehatan.

“Tapi sepengetahuan saya, KLB itu berdasarkan pemeriksaan kultur, baru ditetapkan KLB. Kami dari rumah sakit hanya membeirkan sample ke Dinas kesehatan. Tapi hasilnya (pemeriksaan kultur) itu belum keluar,” bebernya.

Sementara itu, terkait beredarnya kabar viral di sosial media beberapa hari lalu, seorang balita yang usai berenang dan terjangkit suspect difteri yang kemudian dirujuk ke RSUD AW Sjahranie, dr Fabian Satrio menegaskan bahwa kabar tersebut hoax.

“Tidak ada pasien masuk kemarin karena usai berenang. Itu hoax,” pungkasnya. (*)

Tonton juga video-video menarik di bawah ini:

VIDEO: DPC Hanura Bontang Serahkan Bantuan Sembako kepada Korban Kebakaran di Berebas Pantai

ekspos tv

VIDEO: Sambut Tahun 2018, Kepala Adat Besar Kutai Kutim Ajak Paguyuban Tingkatkan Kebersamaan

ekspos tv

VIDEO: Awali Tahun 2018, Disporapar Bontang Tempati Gedung Baru

ekspos tv

Reporter : Muslim Hidayat    Editor : Abdullah

Apa Reaksi Anda ?

0%0%0%0%0%0%0%0%


Comments

comments


Komentar: 0