EKSPOSKALTIM, Bontang- Puluhan personel Satpol PP Kota Bontang melakukan penertiban terhadap para pedagang kaki lima (PKL), yang masih berjualan diatas parit badan Jalan KS Tubun, Selasa, (03/05/2016) pukul 10.00 wita.

Kepala Satuan (Kasat) Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP), Ibnu Gunawan diwakili Kepala Bidang Penegak Perundang-Undangan Daerah (PPUD) Satpol PP Kota Bontang Eddy Forestwanto mengatakan, pihaknya telah memberikan surat pemberitahuan terlebih dahulu kepada para pedagang yang berjualan di area tersebut. Sebelum akhirnya Satpol PP yang dibantu dari pihak kepolisian sektor (Polsek) Kecamatan Bontang Utara dan pemerintah setempat melakukan penertiban PKL.

“Sebelumnya kami sudah memberikan peringatan dan himbauan baik berupa lisan dan tertulis. Jadi kegiatan hari ini kami turun langsung ke lapangan melihat kondisinya. Jika masih ada pedagang yang berjualan langsung kami tertibkan,” terangnya kepada eksposkaltim saat ditemui dilapangan.

Eddy menambahkan perlengkapan dagangan berupa meja, kursi dan gerobak yang berada dibadan jalan walau tanpa pemilik akan dibongkar tanpa terkecuali dan dibawa ke Kantor Satpol PP untuk ditampung sementara waktu, sembari menunggu para pemiliknya datang untuk mengambil barangnya ke kantor Satpol PP di Jalan Ir H Juanda Kelurahan Tanjung Laut Indah Kecamatan Bontang Selatan.

“Yang kami amankan ke kantor yakni barang-barang yang kami dapatkan dilapangan. Jadi pedagang yang merasa memiliki barang tersebut, diharapkan datang ke kantor. Untuk para pedagang yang ingin mengambil barangnya akan diberikan perjanjian tertulis,” tukasnya.

Sementara itu, PKL yang ditertibkan Masno penjual Kelapa mengatakan penertiban yang  dilakukan Satpol PP adalah hal yang positif. Akan tetapi kata dia, sebelum di lakukan penertiban seharusnya pihak pemerintah terlebih dahulu menyiapkan tempat berjualan yang baru bagi mereka.

“Saya yakin harapan saya ini sama seperti harapan teman-teman pedagang kecil lainnya. Kami hanya mengharapkan jika dilakukan penertiban seperti ini, diberikan tempat menjual yang baru oleh pemerintah. Sebab kami juga butuh makan, hanya dengan berjualan seperti ini membuat kami bertahan hidup,” tegasnya. (*)